BUDI HIDAYATULLAH, 126309202065 (2024) RESTRUKTURISASI PEMANGKU ADAT PADA PEMILIHAN KETUA SUKU MASYARAKAT TENGGER. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (402kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (77kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (8kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (302kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (149kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (639kB) |
Abstract
Restrukturisasi pemangku adat melibatkan proses perubahan struktural, peran, atau tanggung jawab pemangku adat dalam suatu masyarakat atau komunitas tertentu. Pemangku adat adalah individu atau kelompok yang memainkan peran penting dalam melestarikan, mengatur, dan memantau adat, tradisi, dan nilai-nilai budaya dalam suatu masyarakat. Restrukturisasi kelompok kepentingan tradisional dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk perubahan sosial, politik, dan ekonomi dalam masyarakat, khususnya terkait dengan pemilihan pemimpin di masyarakat Tengger. Jika dilihat melalui teori strukturasi Anthony Giddens yang menampik anggapan konflik dan berupaya menemukan kaitan antara struktur fungsional dan konstruktivisme fenomenologis, terlihat bahwa masyarakat Tengger masih tetap berpegang pada sistem pemerintahan tradisionalnya. Giddens menekankan pentingnya tindakan manusia dalam membentuk struktur sosial. Peneliti menyelidiki apakah peran kelompok kepentingan tradisional dalam memilih pemimpin Tengger mencerminkan kehadiran agar aktif dalam pembentukan dan perubahan struktur sosial lokal. Giddens memperkenalkan konsep modernitas refleksif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan etnometodologi, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Temuan mengungkapkan bahwa pemilihan pemimpin adat melibatkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Beberapa komunitas mungkin mempunyai peraturan tertulis atau tradisi lisan yang mengatur pemilihan penjaga adat untuk tujuan tradisional. Penting untuk dicatat bahwa pemilihan pemangku adat merupakan masalah yang sangat spesifik dan dapat bervariasi secara signifikan antar budaya dan komunitas adat yang berbeda. Oleh karena itu, dalam pemilihan pemangku adat di masyarakat Tengger, perlu memperhatikan kualifikasi dan VI syarat-syarat yang telah ditetapkan sejak zaman nenek moyang, sehingga proses seleksi tidak sembarangan dalam menunjuk seorang pemimpin suku atau pemangku adat. Kata Kunci : Restrukturisasi, pemangku adat, pemilihan ketua suku.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Sosiologi Agama > Tradisi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Depositing User: | 126309202065 BUDI HIDAYATULLAH |
Date Deposited: | 22 May 2024 09:42 |
Last Modified: | 22 May 2024 09:42 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/45673 |
Actions (login required)
View Item |