MAKNA MASKULIN DALAM TRADISI MENDHAK SANGGRINGAN DI DESA TLEMANG LAMONGAN

FIKA NUR AGHNI AFIFAH, 126309201006 (2024) MAKNA MASKULIN DALAM TRADISI MENDHAK SANGGRINGAN DI DESA TLEMANG LAMONGAN. [ Skripsi ]

[img] Text
MAKNA MASKULIN DALAM TRADISI MENDHAK SANGGRINGAN DI DESA TLEMANG LAMONGAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Abstrak Tradisi Mendhak Sanggringan adalah sebuah tradisi yang terdapat di Desa Tlemang, Ngimbang, Lamongan yang dilaksanakan sebagai penghormatan kepada pendiri desa, yaitu Ki Buyut Terik. Di dalam tradisi tersebut peran laki laki lebih diutamakan. Hal tersebut terlihat dari tahapan duduk sendang, bersih makam, dan masak sayur sanggring yang dilakukan oleh laki laki saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana latar belakang laki laki menjadi aktor utama dalam Tradisi Mendhak Sanggringan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang dipilihnya laki laki menjadi aktor utama tradisi adalah karena adanya kepercayaan masyarakat bahwa Ki Buyut Terik merupakan orang suci, sehingga untuk menghormati beliau pelaksanaan tradisi lebih banyak melibatkn laki laki. hal tersebut karena laki laki oleh masyarakat Tlemang dianggap tidak mempunyai hadas besar sehingga mereka disimbolkan sebagai perwujudan Ki Buyut Terik. Kata Kunci : Mendhak Sanggring, Maskulinitas, Konstruksi Sosial

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama > Budaya
Sosiologi Agama > Ritual
Sosiologi Agama
Sosiologi Agama > Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: 126309201006 FIKA NUR AGHNI AFIFAH
Date Deposited: 14 May 2024 07:56
Last Modified: 14 May 2024 07:56
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/45899

Actions (login required)

View Item View Item