ANALISIS NILAI EKONOMI DAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA MAGGOT SEBAGAI BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN BREAK EVEN POINT DAN GROSS BENEFIT COST RATIO PADA BSF NUSANTARA TULUNGAGUNG

ANUGERAH SARINASTITI, 126403201025 (2024) ANALISIS NILAI EKONOMI DAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA MAGGOT SEBAGAI BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN BREAK EVEN POINT DAN GROSS BENEFIT COST RATIO PADA BSF NUSANTARA TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (214kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (194kB)
	Text BAB I.pdf Download (248kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (190kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Analisis Nilai Ekonomi dan Kelayakan Usaha Budidaya Maggot Sebagai Biokonversi Sampah Organik Menggunakan Break Even Point dan Gross Benefit Cost Ratio Pada BSF Nusantara Tulungagung“ yang ditulis Anugerah Sarinastiti, NIM. 126403201025, pembimbing Dr. Lantip Susilowati, S. Pd., M.M. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah sampah organik yang cukup tinggi dibandingkan dengan sampah anorganik dan sampah lainnya, yang menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan cara yang efektif untuk mengelola sampai organik dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan teknik biologis yang disebut dengan biokonversi yang melibatkan mikroorganisme untuk mengubah sampah organik menjadi produk yang bernilai tinggi dengan bantuan maggot atau Black Soldier Fly (BSF). Penggunaan larva BSF ini sangat direkomendasikan karena lebih ekonomis, tidak memerlukan teknologi dengan biaya yang mahal, ramah lingkungan, dan dapat membuka peluang usaha untuk memberikan nilai ekonomis yang tinggi dalam meningkatkan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Meneliti nilai ekonomi usaha budidaya maggot sebagai biokonversi sampah organik. (2) Meneliti tingkat kelayakan usaha budidaya maggot menggunakan Gross Benefit Cost Rasio sebagai biokonversi sampah organik. (3) Meneliti analisis nilai ekonomi dan kelayakan usaha budidaya maggot sebagai biokonversi sampah organik. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data keuangan meliputi pendapatan dari penjualan maggot, biaya produksi, serta biaya lain-lain yang berkaitan dengan budidaya maggot. Dan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penelitian terdahulu yang berhubungan dengan judul penelitian dan data hasil analisis peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perhitungan nilai ekonomi usaha budidaya maggot menggunakan BEP sebagai biokonversi sampah organik menunjukkan hasil perhitungan BEP dalam rupiah adalah sebesar Rp 33.997.919. Perhitungan BEP dalam produksi atau unit menunjukkan hasil titik impas BEP produksi maggot basah adalah 1.527,87 kg dan titik impas BEP produksi maggot kering adalah 556,09 kg. (2) Perhitungan tingkat kelayakan usaha budidaya maggot menggunakan gross benefit cost ratio sebagai biokonversi sampah organik menunjukkan titik akhir sebesar 1,15. (3) Analisis nilai ekonomi dan kelayakan usaha budidaya maggot sebagai biokonversi sampah organik menunjukkan hasil bahwa usaha budidaya maggot BSF berpotensi memiliki nilai ekonomi dan layak untuk dijalankan dan dikembangkan karena mampu memanfaatkan sampah organik sisa makanan menjadi produk untuk pakan ternak dan produk turunan yang memiliki nilai jual tinggi, dengan perolehan keuntungan sebesar Rp 5.267.375. Kata Kunci: Nilai Ekonomi, Kelayakan Usaha, dan Budidaya Maggot

Actions (login required)

View Item