PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP THIYARAH DALAM TRADISI LARANGAN PERKAWINAN DADUNG KEBULET DI DESA SUMBERMULYO KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG

AZZUROH PERMATA KOHIRO, 126102201061 (2024) PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP THIYARAH DALAM TRADISI LARANGAN PERKAWINAN DADUNG KEBULET DI DESA SUMBERMULYO KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (532kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (228kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (125kB)
	Text BAB I.pdf Download (268kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (403kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (120kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Perkawinan dadung kebulet sebuat istilah yang diberikan masyarakat Desa Sumbermulyo untuk menamai perkawinan antara saudara ipar, yang mana perkawinan ini adalah perkawinan yang dilarang dari zaman nenek moyang terdahulu. Masyarakat Desa Sumbermulyo ini masih menyakini akan adanya bala dari tradisi larangan perkawinan dadung kebulet yang mana didalam mitosnya keyakinan tentang larangan perkawinan dadung kebulet dapat menyebabkan kematian, yang kaya jadi miskin dan sebagainya. Sedangkan didalam kenyataan tak semua hal itu benar dan hanya sebagai bahan pencegahan saja untuk anak keturunan mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Mengapa larangan perkawinan dadung kebulet menjadi tradisi masyarakat desa Sumbermulyo kecamatan Sumbermulyo kabupaten Jombang? 2)Bagaimana tujuan dari tradisi larangan perkawinan dadung Kebulet di desa Sumbermulyo kecamatan Sumbermulyo kabupaten Jombang? 3) Bagaimana thiyarah dalam tradisi larangan perkawinan dadung kebulet ditinjau dari pandangan tokoh masyarakat?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada teknik analisis data, penulis menggunakan reduksi data, display data atau penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Larangan perkawinan dadung kebulet menjadi tradisi masyarakat Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang karena masyarakat ingin melestarikan adat tradisi larangan perkawinan dadung kebulet secara turun temurun sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur. 2). Tujuan dari tradisi larangan perkawinan dadung kebulet di Desa Sumbermulyo ini karena terdapat kewaspadaan masyarakat terhadap keberlangsungnya perkawinan dadung kebulet yang apabila melanggarnya akan mendapatkan musibah, keluarga mereka yang awalnya harmonis menjadi rusak karena pernikahan iparnya sedang rusak, lalu secara medis juga menjelaskan bahwa ketika melaksanakan perkawinan yang masih memiliki ikatan darah maka akan berdampak. Contohnya kepada anak yang akan terlahir prematur atau cacat. Maka dari itu diharuskan melihat dari sahnya seseorang untuk dinikahi. 3). Thiyarah dalam tradisi larangan perkawinan dadung kebulet ditinjau dari pandangan tokoh masyakarat ini karena mereka memiliki perbedaan pendapat. Dari presepsi thiyarah memang tidak di perbolehkan untuk di percaya karena dikhawatirkan akan membuat kesyirikan dan datangnya musibah itu karena Allah SWT. Sedangkan presepsi orang kejawen yang masih menghormati larangan nenek moyang terdahulu, mereka masih menyakini adanya musibah karena ada hal yang telah mereka langgar aturannya. Maka larangan ini dinisbatkan pada niat yang buruk, hal tersebut memang tidak dibenarkan dalam syari’at Islam, tetapi jika hal tersebut diniatkan untuk penghormatan kepada nenek moyang terdahulu maka diperbolehkan.

Actions (login required)

View Item