PERAN RELIGIUSITAS DAN PENERIMAAN DIRI DALAM MENGURANGI STRES ORANG TUA DENGAN ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME:STUDI DI LPA OMAH SAGET KOTA BLITAR.

MOHAMAD SAIKHUL BAHAUDIN, 1880511220009 (2024) PERAN RELIGIUSITAS DAN PENERIMAAN DIRI DALAM MENGURANGI STRES ORANG TUA DENGAN ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME:STUDI DI LPA OMAH SAGET KOTA BLITAR. [ Thesis ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (233kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (67kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (263kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (333kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (176kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (680kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (585kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (85kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (189kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tesis dengan judul “Peran Religiusitas Dan Penerimaan Diri Dalam Mengurangi Stres Orang Tua Dengan Anak Yang Mengalami Gangguan Spektrum Autisme: Studi Di LPA Omah Saget Kota Blitar” ini ditulis oleh Mohamad Saikhul Bahaudin, NIM. 1880511220009 dengan bimbingan oleh Prof. Dr. Hj. Elfi Mu'awanah, S.Ag., M.Pd dan Prof. Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci: Religiusitas, Penerimaan Diri, Penurunan Stres, Autisme Penelitian ini dilatar belakangi oleh meningkatnya beberapa kasus anak dengan disabilitas di Indonesia. Salah satunya ialah gangguan autism syndrome disorder (ASD). Kota Blitar menjadi salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki tingkat populasi penyandang disabilitas cukup besar. Namun tidak hanya berhenti di situ kota Blitar juga layak dijadikan percontohan karena menyedikan berbagai tempat terapi maupun lembaga pelayanan anak yang cukup variatif. Peranan orang tua merupakan hal yang penting dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak. Namun seringkali orang tua mengalami beberapa gangguan emosi seperti stres selama proses pengasuhan. Apalagi dalam kasus anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme. Sehingga perlu adanya beberapa pendekatan yang dapat meredakan gejolak stres yang datang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan mengembangkan religiusitas dan penerimaan diri orang tua. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peran religiusitas dalam mengurangi tingkat stres orang tua dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autisme?; (2) Bagaimana peranan penerimaan diri dalam mengurangi tingkat stres orang tua dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autisme?. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bagaimana peran religiusitas dalam mengurangi tingkat stres orang tua dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autisme?; (2) Mendeskripsikan bagaimana peranan penerimaan diri dalam mengurangi tingkat stres orang tua dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autisme?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dengan pendekatan interpretative phenomenological analysis (IPA). Adapun penelitian ini dilakukan, di LPA Omah Sahabat Gesit (SaGet) kota Blitar. Pemilihan partisipan dilakukan dengan metode purposive sampling. Dengan menerapkan beberapa kriteria mendasar salah satunya ialah mengalami stres pengasuhan, bergama Islam, serta memiliki anak dengan ASD. Jumlah partisipan dalam penelitian ini ada lima orang, yakini dua laki-laki dan tiga perempuan. Hasil penelitian ini adalah: (1) Terdapatnya peranan antara religiusitas dengan penurunan tingkat stres orang tua dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autisme. Adapun beberapa aspek yang berpengaruh dalam penurunan tingkat stres meliputi; kepercayaan kepada Allah serta ketetapan qodo dan qodarNya, praktik-praktik ibadah dalam agama seperti sholat, zikir, puasa dan membaca al-quran, pengalaman religius seperti merasa dekat dengan Allah, kepasrahan, dan pengalaman adikuasa, pengetahuan dasar-dasar agama seperti pentingnya dasar agama, bersyukur dan pasrah, doa ibu, serta anak surga dan iktiar. Selain itu juga aspek konsekuensi dari perilaku religius seperti motivasi ibadah, pengembangan perasaan ikhlas, syukur, dan balasan akan doa-doanya, serta keyakinan akan hari pembalasan. (2) Terdapatnya peranan antara penerimaan diri dengan penurunan tingkat stres orang tua dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autism. Peranan ini mencangkup berbagai aspek dalam penerimaan diri seperti menghargai anak sebagai individu yang utuh dengan mengetahui kebutuhan dan kondisi anak, adanya kemampuan menangkap bahasa emosi anak, menerima kondisi anak yang berbeda, serta penerimaan diri dan keluarga. Melihat anak sebagai individu yang unik dengan, mengetahui dan menerima kondisi anak dengan keunikannya, mengetahui kesukaan dan bakat-minat anak, melihat anak sebagai individu yang unik serta tidak membandingkan-bandingkan anak. Mengetahui kebutuhan anak untuk menjadi berbeda dengan, mengetahui kondisi anak yang berbeda, membebaskan anak berkembang sesuai kemampuannya, serta adanya penerimaan orang tua terhadap kondisi anak yang berbeda. Mencintai anak tanpa syarat dengan, menerima keadaan anak, mengusahakan perkembangan anak, mengembangakan pemahaman mengenai mencintai anak tanpa syarat.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Psikologi
Psikologi > Psikologi klinis
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Studi Islam
Depositing User: 1880511220009 MOHAMAD SAIKHUL BAHAUDIN
Date Deposited: 06 Aug 2024 08:07
Last Modified: 06 Aug 2024 08:07
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/49138

Actions (login required)

View Item View Item