FATMA ARIANI, 126306201027 (2024) INSECURITY PADA ANAK YANG BERAHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) (STUDI KASUS DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II KEDIRI). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (618kB) |
||
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (206kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (232kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Download (222kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (378kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (172kB) |
||
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Abstrak: Rasa insecurity merupakan perasaan kurang percaya diri yang seringkali dirasakan oleh seseorang dalam situasi sosial atau ketika berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan insecurity pada anak yang berhadapan dengan hukum adalah rasa takut anak pada stigma Masyarakat pada dirinya. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada: 1) Faktor- faktor yang berkontribusi pada insecurity anak yang berhadapan dengan hukum. 2) dampak insecurity terhadap kesejahteraan anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif jenis studi kasus tunggal. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah satu anak yang terlibat dalam kasus pengeroyokan merupakan informan utama, dua informan pendukung dari orang tua anak dan pembimbing kemasyarakatan anak t. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Triangulasi data di gunakan untuk mengecek keabsahan data dari berbagai sumber. Hasil penelitian ditemukan bahwasanya anak merasa insecurity terhadap kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya, sehingga anak tidak memiliki pandangan objektif terhadap dirinya dan selalu mengaggap bahwa dirinya adalah orang yang buruk. Namun anak dapat berfikir positif yaitu meyakinkan bahwa kehidupan akan Kembali normal dengan tidak mendengarkan perkatan orang pada dirinya dan dirinyakan melanjutkan kehidupanya untuk mengejar cita cita yang anak inginkan. Hal tersebut dapat di simpulkan bahwasanya insecurity dapat menyebabkan anak merasa kurang percaya diri saat terjadi masalah akibat dari dampak insecurity yang dialami, sehingga kesejahteraan anak menjadi terganggu. setelah adanya pembimbingan dan motivasi dari keluarga maupun pembimbing kemasyaraktan anak dapat menumbuhkan rasa percayadiri kembali. Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Insecurity, Anak
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Bimbingan dan Konseling Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Bimbingan Penyuluhan Islam |
Depositing User: | 126306201027 FATMA ARIANI |
Date Deposited: | 30 Jul 2024 07:26 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 07:27 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/49458 |
Actions (login required)
View Item |