PEREMPUAN SEBAGAI IMAM SALAT BAGI MAKMUM LAKI-LAKI (Studi Pandangan Imam Al-Thabari dan Imam Abu Tsaur)

EKA AFRIDA NUR HANNY, 126102201019 (2024) PEREMPUAN SEBAGAI IMAM SALAT BAGI MAKMUM LAKI-LAKI (Studi Pandangan Imam Al-Thabari dan Imam Abu Tsaur). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (785kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (497kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (472kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (588kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (923kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (559kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (440kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (190kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (314kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (616kB)

Abstract

Eka Afrida Nur Hanny, 126102201019, Perempuan Sebagai Imam Salat Bagi Makmum Laki-Laki (Studi Pandangan Imam Al-Thabari dan Imam Abu Tsaur), Program Studi Hukum Keluarga Islam, Pembimbing: Dr. H. Asmawi Mahfudz, M.Ag. Kata Kunci: Perempuan, Imam Salat, Makmum, Laki-laki Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perdebatan dan perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait keabsahan perempuan sebagai imam bagi makmum laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perspektif ulama klasik seperti Al-Thabari, dan Abu Tsaur mengenai masalah ini, yang menunjukkan kompleksitas dalam penafsiran hukum Islam tentang peran perempuan dalam ibadah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perspektif Imam Al-Thabari dan Imam Abu Tsaur serta teknik istinbat hukum yang mereka gunakan terkait dengan peran perempuan sebagai imam salat bagi makmum laki-laki. Fokus dan Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengkaji pandangan Imam Al-Thabari dan Imam Abu Tsaur serta metode istinbat hukum yang mereka gunakan terkait perempuan sebagai imam salat bagi makmum laki-laki. Dengan memfokuskan pada pandangan dan pendekatan hukum yang digunakan oleh kedua ulama tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait isu kontroversial mengenai perempuan sebagai imam dalam konteks ibadah Islam. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menitikberatkan pada analisis isi dari data yang dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang objektif, logis, konsisten, dan sistematis sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi deskripsi kata-kata, ungkapan, dan aturan yang terkait dengan pembahasan. Hasil Penelitian ini yaitu 1) Imam Al-Thabari dalam berasumi untuk membolehkan laki-laki makmum dipimpin oleh seorang perempuan dalam salatnya. Dalam proses istinbath, Al-Thabari juga menggunakan qiyas, ijma’ dan maslahah mursalah serta konsisten menggunakan metode istinbath, dengan menafsirkan bahwa Qs, Al-Nisa: 34. 2) Dalam pandangan Abu Tsaur mengenai imam salat yaitu seorang perempuan adalah diperbolehkan baik dengan makmum perempuan maupun laki-laki. Imam Abu Tsaur memperbolehkan perempuan menjadi imam salat dengan menngunakan prinsip istislahah dan qiyas. Beliau menggunakan hadis tentang Ummu Waraqah sebagai dasar Qiyasnya.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102201019 EKA AFRIDA NUR HANNY
Date Deposited: 07 Aug 2024 02:32
Last Modified: 07 Aug 2024 02:32
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/49634

Actions (login required)

View Item View Item