KEPEMIMPINAN DAKWAH BERBASIS NASIONAL-HUMANIS: STUDI TOKOH SYEKH BASYARUDDIN DI TULUNGAGUNG

DESYANA FITRIA NATALIA, 126311202041 (2024) KEPEMIMPINAN DAKWAH BERBASIS NASIONAL-HUMANIS: STUDI TOKOH SYEKH BASYARUDDIN DI TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (181kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (79kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (210kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (335kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (818kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (134kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (68kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (113kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (896kB)

Abstract

Judul : Kepemimpinan Dakwah Berbasis Nasional-Humanis: Studi Tokoh Syekh Basyaruddin Di Tulungagung Penulis : Desyana Fitria Natalia Pembimbing : Dr. Bobby Rachman Santoso, M.S.I. Kata Kunci : Metode dakwah, Kepemimpinan, Tokoh Islam di Tulungagung Penyebaran agama Islam di Nusantara banyak melahirkan tokoh ulama yang dakwah serta peranannya telah membawa rahmatan lil’alamin di negeri ini. Khususnya di pulau Jawa seperti halnya walisongo yang menjadi simbol penyebaran Islam di Indonesia. Menilik perkembangan dakwah di masa kini, para dai tidak jarang masih men’takfir’ dan mengkotak-kotakkan suatu kalangan meskipun maksud dai tersebut bagus yaitu agar para mad’u tau secara gamblang contoh gambaran dari pesan dakwah yang disampaikan. Hal ini tidak jarang pula hal tersebut menciptakan sebuah kesenjangan bagi para mad’u yang akhirnya timbul kesalahpahaman dan asumsi yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh seorang dai. namun terdapat seorng ulama Tulungagung yang mendkwahkan agama Islam melalui kepemimpinan dakwahnya yang berbasis nasional-humanis yaitu Syekh Basyaruddin. Strategi kepemimpinan dakwah yang pernah dibawa oleh Syekh Basyaruddin di Tulungagung ini mencerminkan pendekatan yang lebih luas, mengintegrasikan aspek keagamaan, nasional, dan kemanusiaan dalam konteks kepemimpinan dakwah yang spesifik di tingkat lokal. Oleh karena itu, penelitian ini dipusatkan pada permasalahan: Pertama, bagaimanakah strategi kepemimpinan dakwah Syekh Basyaruddin di Tulungagung? Kedua, bagaimanakah peran Syekh Basyaruddin dbialam merintis Agama Islam di Tulungagung? Untuk mengungkap persoalan tersebut maka metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan historis dan sosiologis. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul dengan metode Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, strategi kepemimpinan dakwah yang diterapkan oleh Syekh Basyaruddin dengan berbasis nasional-humanis yang bisa diartikan sebagai sosok ulama yang mengedepankan tujuan untuk mengIslamkan dengan langkah awal di Srigading Tulungagung serta didorong dengan rasa cinta tanah air (hubbul wathan) tidak membedakan yang menekankan pada pentingnya membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh dan berkembang. Dimana dalam mewujudkannya Syekh Basyaruddin memulai strateginya dengan dakwah door to door (dari pintu ke pintu), membangun surau atau musholla, serta melalui pendidikan semi pesantren. Kedua, dalam praktik dakwahnya Syekh Basyaruddin membangun peran penting dalam peradaban Islam di Tulungagung, hal ini sebab lokasi berdakwahnya berada di pusat Tulungagung masa itu yang masih berada di Kalangbret. Adapun empat hal yang menjadi atsar (efek dakwah) Syekh Basyaruddin: dalam hal akidah Syekh Basyaruddin berhasil mengajak para mad’u nya untuk bersyahadat. Selain itu, beliau juga berhasil memberi dorongan kepada masyarakat yang telah masuk Islam untuk tetap toleran. Syariah, awal dakwah Syekh Basyaruddin merupakan awal dari kemajuan peradaban Tulungagung. Muamalah, Syekh Basyaruddin membimbing masyarakatnya menjadi masyarakat yang berperadaban (muamalah ma’annas) dimana cakupan aspek ibadah mu’amalah lebih luas daripada ibadah dalam pengertian ibadah mahdhoh. Akhlak, membangun pola pikir masyarakat untuk senantiasa memiliki berperilaku baik dengan peningkatan spiritualitas masyarakat.

Item Type: Skripsi
Subjects: Manajemen Dakwah
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Manajemen Dakwah
Depositing User: 126311202041 DESYANA FITRIA NATALIA
Date Deposited: 06 Aug 2024 02:42
Last Modified: 06 Aug 2024 02:42
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/49641

Actions (login required)

View Item View Item