ANGGITA LUTFIANANDA, 126301202057 (2024) TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-BAQARAH AYAT 259 DAN AL-HAJJ AYAT 27 DI PONDOK PESANTREN DARUT TAQWA TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (567kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (99kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (395kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB) |
||
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (216kB) | Preview |
|
Text
LAMPRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian dengan judul "Tradisi Pembacaan Surah Al-Baqarah Ayat 259 dan Al-Hajj Ayat 27 di Pondok Pesantren Tulungagung" ini ditulis oleh Anggita Lutfiananda, Nim: 126301202057, pembimbing Robitoh Widi Astuti, M. Hum. Kata Kunci : Living Qur'an, Wirid, Karl Manheim Seiring berkembangnya zaman kajian mengenai al-Qur'an mengalami pengembangan wilayah kajian, kemudian masyarakat Islam mulai mengenal istilah living Qur'an, salah satunya yaitu tradisi pembacaan surah al-Baqarah ayat 259 dan al-Hajj ayat 27 di Pondok Pesantren Darut Taqwa Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tradisi pembacaan wirid dengan menggunakan metode kualitatif yang mengungkap makna yang diberikan masyarakat pada perilakunya dan kenyataanya di sekitar dan lebih mengutamakan interaksi antar muka dengan masyarakat. Hasil penelitian ini, praktik tradisi pembacaan surah al-Baqarah ayat 259 dan al-Hajj ayat 27 sebagai wirid di Pondok Pesantren Darut Taqwa Tulungagung dilakukan setiap selesai salat asar dan salat subuh. Seluruh santri wajib mengikuti amalan tersebut dengan membawa buku panduan wirid. Kemudian pemaknaan pembacaan surah al-Baqarah ayat 259 dan al-Hajj ayat 27 sebagai wirid di Pondok Pesantren Darut Taqwa perspektif Karl Mannheim yaitu makna obyektif, santri memahami tradisi pembacaan wirid ini suatu kewajiban bagi mereka untuk melaksanakan dan mengikuti tradisi pembacaan tersebut. Karena para santri yakin bahwa apa yang menjadi perintah untuk melaksanakan hal tersebut pasti memiliki tujuan yang baik. Makna ekspresif, diyakini sebagai tolak bala', memperlancar rezeki, dan menghindari dari hal-hal negatif dan meluruhkan ilmu hitam. Makna dokumenter, tradisi wirid ini tanpa disadari sudah menjadi kebiasaan yang baik membuat hati dan fikirannya tenang dengan mengikuti tradisi pembacaan wirid.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama > Al Quran Agama > Tafsir Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | 126301202057 ANGGITA LUTFIANANDA |
Date Deposited: | 02 Aug 2024 04:07 |
Last Modified: | 02 Aug 2024 04:07 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/49969 |
Actions (login required)
View Item |