PENGARUH INSTRUMEN KEBIJAKAN MIKROPRUDENSIAL TERHADAP STABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2020-2022)

MONICA ASTRI WULANDARI, 126401203120 (2024) PENGARUH INSTRUMEN KEBIJAKAN MIKROPRUDENSIAL TERHADAP STABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2020-2022). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (2MB) | Preview
	Text ABSTRAK.pdf Download (119kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (164kB)
	Text BAB I.pdf Download (325kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (54kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (186kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Pengaruh Instrumen Kebijakan Mikroprudensial Terhadap Stabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Di Otoritas Jasa Keuangan 2020-2022)” ini ditulis oleh Monica Astri Wulandari, NIM. 126401203120, pembimbing Dr. Muhamad Aswad, M.A. Bank Indonesia adalah bank yang memiliki tugas serta wewenang untuk menjaga stabilitas keuangan di Indonesia, terutama untuk menjaga stabilitas perbankan. Apabila bank stabil maka dapat dinyatakan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat. Ketika suatu bank dalam kondisi sehat, maka bank secara efektif dapat mencegah risiko-risiko yang kemungkinan dapat terjadi dan membawa kerugian bagi bank. Hal ini diperparah dengan adanya peristiwa covid-19 yang menyebabkan krisis dunia terutama krisis dalam perekonomian, sehingga stabilitas perbankan di dunia mengalami penurunan atau bisa dikatakan tidak stabil. Dalam rangka untuk menjaga stabilitas bank di Indonesia, maka munculah kebijakan mikroprudensial yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Kebijakan mikroprudensial ini diartikan sebagai suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengukur risiko yang dihadapi oleh masing-masing unit lembaga bank. Beberapa risiko yang dapat diukur menggunakan kebijakan mikroprudensial diantaranya risiko likuiditas, risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Sehingga adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas bank yang ada di Indonesia menggunakan empat risiko tersebut. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang fokus terhadap pengujian hipotesis yang didukung dengan teori-teori sebelumnya. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yakni 13 bank umum syariah tahun 2020-2022. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik sampling jenuh. Data yang diolah merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan masing-masing Bank Umum Syariah di Indonesia yang diperoleh dari website Otoritas Jasa Keuangan. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Regresi Data Panel, menggunakan software Eview 12. Hasil penelitian ini menemukan bahwa risiko likuiditas, risiko risiko pasar dan risiko operasional tidak berpengaruh terhadap stabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2020 hingga 2022. Sedangkan risiko kredit menunjukkan pengaruh negatif signifikan terhadap stabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Akan tetapi secara uji bersama-sama (uji simultan) menunjukkan bahwa risiko likuiditas, risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional memiliki pengaruh terhadap stabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2020 hingga 2022. Kata Kunci: Kebijakan Mikroprudensial, Pandemi Covid-19, Stabilitas Bank, Otoritas Jasa Keuangan, Perbankan Syariah

Actions (login required)

View Item