Perilaku Beribadah Pada Anak di Desa Gombang Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun 2016

Imam Alimuddin, 3211113089 (2017) Perilaku Beribadah Pada Anak di Desa Gombang Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun 2016. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (348kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (271kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (415kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf

Download (424kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (219kB)
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (338kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (172kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (170kB) | Preview

Abstract

Alimuddin, Imam, 2016, Perilaku Beribadah Pada Anak di Desa Gombang Kec. Pakel Kab. Tulungagung Tahun 2016. Skripsi, Pendidikan Agama Islam IAIN Tulungagung. Pembimbing: Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I Kata Kunci: Perilaku, Beribadah Seseorang dilahirkan membawa kewajiban yang melekat pada dirinya berupa ibadah. Bagaimanapun juga manusia diciptakan semata-mata adalah untuk beribadah kepada sang penciptanya sesuai yang terkandung pada Qs Adz-Dzariyat ayat : 56. Namun tidak banyak manusia yang menyadari kewajiban yang begitu fundament tersebut. Kesadaran pada diri manusia tidak muncul begitu saja, kecuali jika Allah memang berkehendak demikian. Beribadah harus menjadi kesadaran yang dibiasakan sejak seseorang telah ditiupkan ruh kepadanya. Secara garis besar manusia adalah makhluk yang menarik, ia lahir dengan membawa potensi sendiri namun pada akhirnya lingkungan akan berpengaruh kepadanya. Lingkungan yang akan mempengaruhi bisa berupa keluarganya, pendidikannya maupun ekosistem tempat individu beraktifitas. Lantas bagaimana agar seseorang mampu menyadari akan tugasnya sebagai hamba yang dituntut untuk senantiasa beribadah? Maka pembiasaan adalah cara yang paling mujarab untuk menanamkan perilaku beribadah individu itu. Ketika seseorang sudah memiliki pembiasaan, maka ia akan sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana perilaku sholat pada anak di Desa Gombang Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung? (2) Bagaimana perilaku puasa pada anak di Desa Gombang Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung? (3) Bagaimana perilaku mengaji pada anak di Desa Gombang Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung? Berdasarkan lokasi sumber data penelitian ini termasuk pada kategori penelitian lapangan. Latar belakang yang dipilih dalam penelitian ini adalah desa Gombang kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung. Pendekatan yang dipilih menurut jenis penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif; sedangkan menurut cara menyajikan pembahasannya, penelitian ini tergolong sebagai penelitian deskriptif. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan metode dokumentasi. Adapun metode pembahasan penelitian dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data dan menarik sebuah kesimpulan akhir. Dari hasil penelitian menggunakan metode yang telah peneliti pilih, temuan penelitian mengungkap bahwa perilaku beribadah pada anak di desa Gombang tergolong baik. Mayoritas anak sudah bisa melakukan shalat dengan istiqomah. Anak-anak menjalankan puasa sebagaimana mestinya sedangkan anak yang belum mampu puasa menunjukkan perilaku hormat dengan tidak makan ditempat umum. Anak-anak mampu membaca Al-Qur’an dan di moment-moment tertentu membaca di masjid dengan pengeras suara. Bentuk perilaku beribadah dapat ditemukan di keluarga, Madin serta masyarakat secara umum. Orang tua membiasakan dengan uswatun khasanah dan hukuman pada anak. Madin mengajarkan perilaku beribadah pada anak melalui pendidikan terstruktur. Sedangkan masyarakat umum melakukan pembiasaan perilaku beribadah pada anak melalui kekerabatan yang terjalin di desa serta dengan adanya lembaga maupun organisasi masyarakat. Setiap pembiasaan memiliki hambatan dan solusinya. Pertama, hambatan berada orang tua yang kurang sadar dan kurang mampu melakukan pendidikan informal, anak-anak cenderung ogah-ogahan karena keberadaan telepon genggam. Solusinya adalah dengan mengadakan sosialisasi terkait pendidikan informal, dan orang tua lebih aktif membentengi anak dari pengaruh telepon genggam. Kedua, hambatan madin adalah dukungan orang tua yang kurang terhadap pendidikan non formal. Solusi yang dilakukan dengan bekerjasama dengan pendidikan formal dalam menanamkan pentingnya pendidikan agama di Madin. Ketiga, hambatan dalam masyarakat ditemukan pada pergaulan anak yang terkadang menyimpang, serta kurangnya minat partisipasi anak pada kegiatan keagamaan. Hambatan ini di atasi dengan adanya budaya saling mengingatkan antara penduduk satu dengan yang lain, serta mengikut sertakan anak-anak dalam kegiatan keagamaan di desa.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 3211113089 Imam Alimuddin
Date Deposited: 07 Jun 2017 03:19
Last Modified: 07 Jun 2017 03:19
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/5168

Actions (login required)

View Item View Item