FENOMENA GHASAB MENURUT EDWIN HARDIN SUTHERLAND DI PONDOK PESANTREN DAARUL MUBTADI’AT SUMBERSARI KENCONG KEPUNG KEDIRI

CINDY ALFIANA NURYAHYA, 126309201030 (2024) FENOMENA GHASAB MENURUT EDWIN HARDIN SUTHERLAND DI PONDOK PESANTREN DAARUL MUBTADI’AT SUMBERSARI KENCONG KEPUNG KEDIRI. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (265kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (346kB)
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (522kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (686kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (414kB)
[img] Text
BAB IV PENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (253kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (377kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (525kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Fenomena ghasab Menurut Edwin Hardin Sutherland di Pondok Pesantren Daarul Mubtadi’at Sumbersari Kencong Kepung Kediri” ini ditulis oleh Cindy Alfiana Nuryahya, NIM. 126309201030, Jurusan Sosiologi Agama (SA), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Universitas Islam Negri Sayyid Ali Rahmatulloh Tulungagung (UINSATU) yang dibimbing oleh Dr. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag. Skripsi ini membahas mengenai “Fenomena ghasab Menurut Edwin Hardin Sutherland di Pondok Pesantren Daarul Mubtadi’at Sumbersari Kencong Kepung Kediri”. Pondok pesantren merupakan salah satu sistem pendidikan di indonesia yang mengedepankan tentang ilmu-ilmu agama, yang aturan di dalamnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Namun, terdapat kejanggalan yang terjadi di dunia pesantren yakni adanya perilaku ghasab yang dilakukan oleh para santri dan sudah membudaya di lingkungan pesantren, pondok pesantren yang seharusnya didalamnya mengaplikasikan ilmu dan ajaran agama justru terdapat penyimpangan didalamnya. salah satunya dalam pondok pesantren daarul mubtadi’at Sumbersari. Ghasab merupakan perilaku menggunakan barang milik orang lain tanpa izin, dan hal ini tidak sesuai dengan hukum Islam dan norma sosial masyarakat karena menyebabkan ketidaknyamanan dan merugikan orang lain. Tujuan penelitian ini ialah untuk (1) pandangan masyarakat Pondok Pesantren Daarul Mubtadi’at Sumbersari mengenai fenomena ghasab, (2) peran pengasuh serta pengurus dalam menanggulangi ghasab di Pondok Pesantren Daarul Mubtadi’at Sumbersari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, untuk mendapatkan data-data penelitian penulis mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Informan yang diambil ialah 1 orang pengasuh, 2 orang pengurus, 3 orang santri dan 2 orang wali santri. dalam proses uji keabsahan data peneliti menggunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan melibatkan teman sejawat. Teknik analisis data yang digunakan ialah kondensasi data/penyederhanaan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori differential association atau teori yang menjelaskan bahwa perilaku kriminal ada karena dipelajari yang dikemukakan oleh Edwin Hardin Sutherland. Hasil dari penelitian ini (1) Ghasab yang terjadi di PPDM sesuai dengan prinsip-prinsip dari teori sutherland bahwa perilaku ghasab dipelajari, perilaku ghasab dipelajari melalui interaksi yang dilakukan oleh santri baru dengan santri senior, perilaku ghasab terjadi melalui pergaulan yang akrab, teknik melakukan ghasab dipelajari. Selain itu terdapat 4 sumber penyebab santri melakukan ghasab yakni lingkungan, Subculture menyimpang, teman sebaya dan keluarga, (2) Diantara peran pengasuh dan pengurus dalam menanggulangi ghasab ialah dengan (a) memberikan mepahaman mengenai hukum ghasab dan larangan ghasab pada saat pengasuh melakukan pengajian yang diikuti seluruh santri PPDM, (b) pengurus memberikan contoh pada para santri untuk meminta izin terlebih dahulu jika akan memakai barang temannya, (c) memberikan aturan berupa tempelan pada beberapa titik di PPDM mengenai larangan ghasab. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil, para santri tetap melakukan ghasab seperti biasa walaupun tau bahwa di PPDM ghasab tidak dibenarkan. Sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi ghasab, pengasuh dapat lebih memperketat aturan (memberikan denda) bagi pelaku ghasab dan sosialisasi dengan orangtua santri. Kata kunci : Ghasab, Santri, Teori Edwin Hardin Sutherland

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama > Budaya
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: 126309201030 CINDY ALFIANA NURYAHYA
Date Deposited: 04 Sep 2024 01:20
Last Modified: 04 Sep 2024 01:20
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/51737

Actions (login required)

View Item View Item