REZA BAHRUL MUNIB, 12301193069 (2024) MAKNA FĪ SABĪLILLĀH DALAM KONTEKS MUSTAHIK ZAKAT MENURUT IBNU KATSIR DAN QURAISH SHIHAB. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (798kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (218kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (129kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Download (384kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (169kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB) |
Abstract
Salah satu dari delapan mustahik zakat (penerima zakat) yang memiki multi tafsir adalah fī sabīlillāh. Tidak seperti tujuh mustahik lainnya, keumuman lafadz fī sabīlillāh masih belum jelas sehingga tidak jelas diperuntukkan kepada siapa. Secara luas, beberapa ulama mengartikan fī sabīlillāh secara luas dan beberapa yang lain memaknainya secara sempit. Ibnu Katsir dan Quraish Shihab termasuk dua ulama tafsir yang memaknai fī sabīlillāh secara berbeda. Penelitian ini membahas tentang perbedaan penafsiran kedua mufassir tersebut serta relevansinya terhadap kehidupan zaman sekarang dengan judul “Makna fī sabīlillāh dalam konteks mustahik zakat perspektif Ibnu Katsir dan Quraish Shihab”. Penelitian ini memunculkan dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana fī sabīlillāh pada Q.S. At-Taubah/9: 60 dalam tafsir al-Qur’an al-Adzim dan tafsir Al-Misbah? Kedua, bagaimana relevansi penafsiran Ibnu Katsir dan Quraish Shihab terhadap makna fī sabīlillāh dalam konteks mustahiq zakat di zaman sekarang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Ibnu Katsir dan Quraish Shihab mengenai fī sabīlillāh dalam Q.S. At-Taubah/9: 60 dan relevansinya pada masa sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang memanfaatkan literatur untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Proses penyajian dan analisis masalah menggunakan pendekatan tafsir muqaran atau yang biasa disebut tafsir komparasi atau perbandingan. Hasil dari penelitian ini istilah fī sabīlillāh dalam konteks mustahik zakat menurut penafsiran Ibnu Katsir adalah orang yang berjihad dalam peperangan dan tidak mendapat imbalan atau gaji dari pemerintah, sedangkan fī sabīlillāh menurut penafsiran Quraish Shihab dimaknai lebih luas tidak hanya terbatas pada orang yang berjihad dalam peperangan, namun secara kontekstual kata jihad juga bisa dalam bentuk pikiran maupun lisan, dengan syarat untuk menegakkan agama Islam maka termasuk golongan jihad fī sabīlillāh. Kemudian, makna fī sabīlillāh sebagai para mujahid perang kurang sesuai situasi kondisi zaman sekarang, karena pada saat ini jihad bukan peperangan fisik melawan kaum musyrik, akan tetapi para tentara yang berjuang pada masa sekarang khususnya Indonesia telah dijamin gaji oleh pemerintah. Sedangkan makna fī sabīlillāh menurut tafsir AlMisbah lebih relevan dengan kondisi kehidupan zaman sekarang. Kata Kunci : fī sabīlillāh , Mustahik, Zakat, Quraish Shihab, Ibnu Katsir
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama > Tafsir Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | 12301193069 REZA BAHRUL MUNIB |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 00:56 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 00:56 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/52007 |
Actions (login required)
View Item |