ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENGAJUAN BANDING MARIO DANDY PADA MEDIA DETIK.COM DAN CNN INDONESIA

ILHAM YAHYA ABDULLAH, 12305193031 (2023) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENGAJUAN BANDING MARIO DANDY PADA MEDIA DETIK.COM DAN CNN INDONESIA. [ Skripsi ]

[img] Text
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENGAJUAN BANDING MARIO DANDY PADA MEDIA DETIK.COM DAN CNN INDONESIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy merupakan sebuah kasus penganiayaan berat terencana yang mengakibatkan kelumpuhan pada korban David Ozora. Hal ini menjadi perbincangan masyarakat terutama media-media yang memuat berbagai pemberitaan terkait Mario Dandy. Konstruksi yang dibangun oleh media online untuk mengawal kasus ini hingga sidang pengajuan banding. Teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu dari 9 elemen jurnalistik berupa “Tunduk pada kebenaran” Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif yang menggambarkan sebuah peristiwa yang selanjutnya dianalisis dengan dianalisis menggunakan analisis framing model Pan Zhongdang dan Gerald M. Kociski. Hasil dari penelitian ini berupa framing yang dilakukan oleh kedua media tersebut memiliki kesamaan yaitu judul berita yang digunakan berfokus pada hasil sidang banding yang menghasilkan vonis 12 tahun kepada Mario Dandy. di dalam pemberitaan dan penerapan elemen jurnalistik “tunduk pada kebenaran” pada kedua media yaitu Detik.com dan CNN Indonesia yakni dengan menyajikan fakta-fakta yang mana fakta-fakta tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan keputusan hukum dalam kasus penganiayaan berat terencana.

Item Type: Skripsi
Subjects: Ilmu Pengetahuan Sosial
Teknologi Informasi
Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam
Depositing User: 12305193031 ILHAM YAHYA ABDULLAH
Date Deposited: 05 Sep 2024 03:57
Last Modified: 05 Sep 2024 03:57
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/52171

Actions (login required)

View Item View Item