PENGELOLAAN WISATA RELIGI BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM DALAM MEWUJUDKAN PENGALAMAN SPIRITUAL NEUROSAINS PEZIARAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG (Studi Multi Situs Wisata Religi Makam Syekh Basyarudin dan Makam Sunan Kuning Tulungagung)

FATHUL IHSANI, 129502203010 (2024) PENGELOLAAN WISATA RELIGI BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM DALAM MEWUJUDKAN PENGALAMAN SPIRITUAL NEUROSAINS PEZIARAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG (Studi Multi Situs Wisata Religi Makam Syekh Basyarudin dan Makam Sunan Kuning Tulungagung). [ Disertasi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (53kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (241kB)
	Text BAB I.pdf Download (478kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (624kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (326kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB)
	Text BAB VII.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (333kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (993kB)

Abstract

Disertasi dengan judul “Pengelolaan Wisata Religi berbasis Community Based Tourism dalam mewujudkan Pengalaman Spiritual Neurosains Peziarah di Kabupaten Tulungagung “Study Multi Situs Makam Syekh Basyarudin dan Sunan Kuning” ini ditulis oleh Fathul Ihsani dengan Promotor Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag. dan Prof. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag Kata Kunci : Wisata Religi, Community Based Tourism, Pengalaman Spiritual Neurosains Peziarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengelolaan wisata religi berbasis Community Based Tourism (CBT) dalam mewujudkan pengalaman spiritual yang mendalam dengan pendekatan neurosains bagi peziarah di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Etnografi, melibatkan Observasi langsung, wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan, serta analisis dokumen terkait. Kabupaten Tulungagung memiliki potensi besar dalam wisata religi dengan berbagai situs yang menjadi tujuan ziarah, seperti makam Syekh Basyarudin dan Sunan Kuning yang saat ini diteliti oleh penulis. Konsep CBT biasanya sering diterapkan dalam pengelolaan wisata Konfensional yang mengedapankan keuntungan meteri dan kesejahteraan Masyarakat sekitar. Dalah hal ini peneliti mencoba mengkaji Implentasi CBT pada sektor Wisata Religi yang mana aspek Keuntungan materiil bukan menjadi Tujuan Utama. Melalui pendekatan CBT, penelitian ini menemukan bahwa partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pengembangan wisata religi tidak hanya meningkatkan Ekonomi local semata tetapi juga mampu meningkatkan pengalaman spiritual neurosains para peziarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pengelolaan berbasis CBT dengan pendekatan neurosains dapat menciptakan pengalaman spiritual yang lebih mendalam dan terukur. Peziarah yang melakukan Ritual Wirit, Meditasi, Do’a Bersama dan Ritual Penyembuhan menghasilkan Pengalaman spiritual Peziarah. Dengan adanya pengelolaan Keunikan situs, Tokoh Penggerak, Pelibatan masyarakat luas sebagai pelaku wisata utama; Fasilitasi dana bantuan untuk embrio aktivitas yang sudah ada, Link terhadap stakeholder terkait adalah beberapa strategi yang diidentifikasi sebagai kunci keberhasilan pengelolaan wisata religi berbasis CBT di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pengelolaan wisata religi berbasis CBT efektif dalam menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam bagi peziarah sekaligus memberikan dampak positif bagi keberlanjutan sosial dan ekonomi komunitas lokal. Rekomendasi diberikan untuk pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengadopsi pendekatan ini untuk pengembangan destinasi wisata religi di wilayah lain.

Actions (login required)

View Item