AGISTA RIZKI PRASETYO, 12103173009 (2023) PANDANGAN ULAMA TULUNGAGUNG TERHADAP FENOMENA MANUSIA SILVER SEBAGAI GANGGUAN KETERTIBAN UMUM (Studi Kasus di Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (745kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (118kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (109kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (333kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (14kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (166kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Kata Kunci: ketertiban umum, manusia silver, ulama Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya manusia silver yang tersebar di lampu merah di Tulungagung. Fenomena ini meresahkan masyarakat dan mengarah pada gangguan ketertiban umum. Penelitian ini mengkaji pandangan ulama Tulungagung terhadap fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum? 2) Bagaimana pandangan ulama Kabupaten Tulungagung terhadap fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum. 2) Menganalisis pandangan ulama Kabupaten Tulungagung terhadap fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Triangulasi digunakan untuk pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum di Kabupaten Tulungagung dilatarbelakangi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari mindset pelaku yang merasa mudah mencari uang dengan menjadi manusia silver dan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Faktor eksternal terdiri dari tingginya penghasilan harian yang mencapai ratusan ribu dan tingkat ekonomi masyarakat yang rendah. 2) Pandangan ulama Kabupaten Tulungagung terhadap fenomena manusia silver sebagai gangguan ketertiban umum dibedakan menjadi tiga. Ulama NU berpandangan bahwa fenomena manusia silver tidak jauh dari keterbatasan ekonomi dan kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan ekonomi. Ulama Muhammadiyah berpendapat bahwa manusia silver merupakan perbuatan tercela yang tergolong dalam kegiatan mengemis dan meminta-minta sehingga mengganggu pengguna jalan. Sedangkan menurut ulama LDII, manusia silver merupakan perbuatan tercela yang tergolong dalam kegiatan mengemis dan meminta-minta sehingga mengganggu pengguna jalan
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Tata Negara Kesejahteraan Sosial Ulama |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Tata Negara |
Depositing User: | 12103173009 AGISTA RIZKI PRASETYO |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 02:03 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 02:03 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/54212 |
Actions (login required)
View Item |