ABDULLAH ASHFA ROZIN, 126307202069 (2024) KH. ZAHID SYAFI'I DAN PERANANNYA DALAM ISLAMISASI BERBASIS PESANTREN DI DAWUHAN-KAUMAN KOTA BLITAR 1951-1981’an. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (789kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (436kB) |
![]() |
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (342kB) |
![]() |
Text
BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
![]() |
Text
BAB III HASIL DAN ANALISIS DATA.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB) |
![]() |
Text
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) |
![]() |
Text
Daftar Pusaka.pdf Download (414kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (496kB) |
Abstract
Skripsi ini dibuat untuk menganalisis peranan Islamisasi KH. Zahid Syafi'i di Dawuhan Kelurahan Kauman Kota Blitar tahun 1951-1981’an. Tujuan dari tulisan ini untuk mengetahui biografi dari KH. Zahid Syafi'i, sehingga dapat mengetahui peran dan kontribusi serta strategi atau metode Islamisasi KH. Zahid Syafi’i dalam mengembangkan agama Islam melalui berbagai metode, seperti berperan aktif dalam keorganisasian masyarakat ataupun keislaman. Terdapat tiga rumusan masalah, pertama, bagaimana riwayat KH. Zahid Syafi’I? Kedua, bagaimana kontribusi KH. Zahid Syafi’I dalam penyebaran Islam di Kota Blitar? Ketiga, bagaimana strategi KH. Zahid Syafi’i dalam Islamisasi di Kota Blitar?. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik (pengumpulan data), verifikasi (pengecekan data), interpretasi (penafsiran data), dan historiografi (penulisan penelitian sejarah). Beberapa hasil temuan, antara lain: pertama, KH. Zahid Syafi’I merupakan cucu dari KH. Abu Suja’, Abu Sujak merupakan utusan langsung dari keraton Jogja, sebagai Muballigh maupun sebagai guru, dan kemudian selanjutnya KH. Abu Suja’ mendirikan pondok pesantren Bustanul Muta’allimin pada tahun 1873. Kepemimpinan pesantren kemudian dilanjutkan putrannya KH. Imam Syafi’i pada tahun 1918-1951.Selanjutnya Puncak masa perkembangan pondok pesantren Bustanul Muta’allimin dipemimpinan oleh putranya yaitu KH. Zahid Syafi’i dan dibantu oleh beberapa saudaranya 1951-1981. Kedua, KH. Zahid Syafi’i mengembangkan agama Islam di Dawuhan-Kauman Kota Blitar melalui berbagai metode, seperti berperan aktif dalam keorganisasian masyarakat ataupun keIslaman, yaitu: pendiri organisasi ke-Islaman Masyumi cabang Kota Blitar, Syuriah NU (Nahdlatul Ulama) cabang Kota Blitar, dan NU cabang Kota Blitar, dan mendirikan pondok pesantren Bustanul Muta’allimin. Ketiga, strategi yang digunakan KH. Zahid Syafi’i dalam perjuangannya untuk perkembangan Islam bagi masyarakat di Kota Blitar. Beberapa karir yang pernah dijabatnya dalam organisasi atau lembaga masyarakat diantaranya, seperti; kepala BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Blitar, Kepala Madrasah Nahdlatul Ulama cabang Blitar dan pernah menjabat menjadi hakim agama serta anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Blitar dan anggota majelis konstituante Republik Indonesia (sekarang MPRRI). Kata k
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama Agama > Aliran Kepercayaan Masyarakat Islam Nahdlatul Ulama Pendidikan Islam Pengembangan Masyarakat Islam Pendidikan Islam > Pondok pesantren Sejarah Peradaban Islam Ulama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | 126307202069 ABDULLAH ASHFA ROZIN |
Date Deposited: | 03 Jul 2025 03:36 |
Last Modified: | 03 Jul 2025 03:36 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/56801 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |