BINTANG PRAYOGA, 126309201007 (2024) INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP PENGANUT AGAMA BAHA’I DI DESA RINGINPITU KEDUNGWARU TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK .pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN .pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Agama Baha’i di Indonesia sering mendapatkan perlakuan intoleran dari masyarakat Muslim karena mereka mengira kalau Agama Baha’i merupakan aliran sesat dari Islam. Pandangan sesat tersebut muncul karena masyarakat Muslim mengira Baha’i memiliki kesamaan dengan Islam, misalnya adalah praktik ibadah yang mirip namun berbeda, seperti jumlah ibadah, kiblat, dan hari raya. Namun dengan kegigihan para penganut Baha’i, agama tersebut sampai sekarang masih ada hingga sekarang. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara dengan keragaman agama yang tinggi, saat ini sedang menghadapi tantangan dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat Muslim di Ringinpitu menerima dan berinteraksi sosial dengan umat Baha’i, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi interaksi sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori interaksi sosial Georg Simmel untuk menganalisis interaksi sosial antara masyarakat Muslim dan penganut agama Baha'i di Desa Ringinpitu. Selain itu, penelitian ini menggunakan analisis data, pengumpulan data, pemilihan data, penyajian data, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian ini menunnjukkan bahwa umat Baha’i terlibat aktif dalam kegiatan sosial di desa, yang membantu memperkuat hubungan sosial dan saling pengertian. Interaksi yang baik dan sikap saling menghargai dapat mendorong perdamaian di lingkungan yang beragam. Terdapat tiga jenis interaksi yang terjadi pada masyarakat Muslim dan masyarakat Baha’i, yaitu interaksi dalam bidang sosial, bidang budaya, dan bidang ekonomi. Masing-masing bidang tersebut menggambarkan kehidupan yang harmonis dan penuh toleransi dalam keragaman agama di lingkungan. Kata kunci: Interaksi Sosial, Agama, Muslim, Baha’i, dan Toleransi
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Sosiologi Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Depositing User: | 126309201007 BINTANG PRAYOGA |
Date Deposited: | 16 May 2025 06:56 |
Last Modified: | 16 May 2025 06:56 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/57138 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |