ELVIRA SALSABILLA AZZAHRA, 126309212075 (2025) TREN VIDEO CALL SEX PADA REMAJA DI KABUPATEN JOMBANG. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (13kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (52kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (95kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (79kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (768kB) |
Abstract
Fenomena Video Call Sex (VCS) dikalangan remaja di Kabupaten Jombang menjadi masalah sosial yang nyata akibat perkembangan teknologi digital yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor sosial yang mendorong keterlibatan remaja dalam praktik VCS serta menganalisis upaya-upaya yang dilakukan masyarakat (UPTD PPA Kabupaten Jombang, perangkat desa, tokoh agama, dan orang tua) dalam menanggulangi fenomena tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Anomi Emile Durkheim dalam menganalisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara kepada korban kasus VCS, orang tua, perangkat desa, tokoh agama, konselor, mediator, dan kepala UPTD PPA Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik VCS pada remaja merupakan manifestasi dari kondisi anomi, yaitu melemahnya norma sosial yang menyebabkan kekosongan moral dalam kehidupan remaja. Faktor-faktor pendorong antara lain rasa penasaran terhadap seksualitas, kemajuan teknologi, pengaruh media sosial, lemahnya pengawasan orang tua, keterlibatan pelaku dewasa, serta tekanan ekonomi. Dampaknya mencakup eksploitasi seksual digital, tekanan psikologis, stigma sosial, hingga kecanduan seksual daring. Di sisi lain, upaya penanggulangan dilakukan secara kolektif oleh berbagai pihak, seperti UPTD PPA, perangkat desa, tokoh agama, dan keluarga, melalui edukasi, pendampingan, dan penguatan nilai-nilai moral. Usaha ini bertujuan untuk mengembalikan norma sosial agar bisa membimbing remaja ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian ini menekankan pentingnya penguatan kontrol sosial yang adaptif terhadap perubahan zaman dalam mencegah penyimpangan seksual berbasis digital di kalangan remaja. Kata Kunci : Tren, Vido Call Sex (VCS), Remaja, Anomi
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Sosiologi Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Depositing User: | 126309212075 ELVIRA SALSABILLA AZZAHRA |
Date Deposited: | 02 Jun 2025 04:05 |
Last Modified: | 02 Jun 2025 04:05 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/57706 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |