FIKIH TOLERANSI BERBASIS PROFETIK DALAM PERSPEKTIF MAQASID SYARI’AH

AGUS MAHFUDIN, 12602195005 (2025) FIKIH TOLERANSI BERBASIS PROFETIK DALAM PERSPEKTIF MAQASID SYARI’AH. [ Disertasi ]

	Text 1. Cover.pdf Download (1MB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (748kB)
	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (748kB)
	Text BAB I.pdf Download (1MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB VII.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Fikih toleransi merupakan bagian dari pengembangan pemahaman fikih yang mencakup penerimaan perbedaan dan penghormatan terhadap hak-hak individu lain, terutama dalam konteks keragaman agama, budaya, dan keyakinan. Fikih toleransi juga merupakan upaya membangun interaksi sosial yang tidak lepas dari landasan hukum keagamaan formal. Kajian fikih toleransi ini fokus pada Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang yang mempunyai banyak adat dan budaya. Pembahasan fikih toleransi yang dikaji melalui pendekatan maqasid syari’ah tidak bisa menafikan keberadaan budaya dan tradisi yang mewarnai kehidupan masyarakatya. Budaya atau kearifan lokal yang ada di masyarakat menjadi penting jika digunakan dalam pertimbangan fikih toleransi yang berdasarkan profetik. Untuk itu peneliti mengajukan pertanyaan: mengapa fikih toleransi sangat diperlukan oleh umat beragama, bagaimana tokoh agama dan pemerintah desa mengoptimalkan fikih toleransi antar umat beragama dan bagaimana aktualisasi fikih toleransi berbasis profetik dalam perspektif maqasid syari’ah di Desa Rejoagung Jombang. Penelitian ini adalah field research yang menggunakan pendekatan analisis kualitatif dengan pengumpulan data melalui tinjauan pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan, pertama, Toleransi yang dibangun dan dicapai pada masyarakat desa Rejoagung dipengaruhi oleh agama (fikih), namun tidak hanya karena fikih saja. Fikih mendukung penciptaan sikap toleransi, terutama ketika mengacu pada prinsip-prinsip seperti keadilan dan kebaikan. Namun toleransi diwujudkan dalam masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pengetahuan moderat tentang agama, budaya lokal, pendidikan dan pengalaman historis. Kedua, Masyarakat desa Rejoagung dalam mewujudkan toleransi beragama melibatkan peran tokoh agama dan pemerintah desa. Mengoptimalkan toleransi antar umat beragama dengan cara mengembangkan sikap dialog, mempererat hubungan intern antar umat beragama, menyelesaikan konflik antar masyarakat, menjadi fasilitator, motivator dan mediator. Ketiga, Aktualisasi fikih toleransi berbasis profetik yang relevan dalam konteks masyarakat modern: fikih toleransi beragama dalam upacara kematian, perayaan hari besar keagamaan, bertentangga lintas agama dan interaksi sosial. Fikih toleransi yang berlandaskan maqasid syari'ah memberikan landasan yang kuat untuk membangun kehidupan yang damai, adil, dan harmonis dalam masyarakat yang majemuk. Prinsip-prinsip maqasid syari'ah menjamin hak-hak dasar setiap individu, termasuk hak beragama dan hidup berdampingan, tanpa memandang perbedaan agama atau keyakinan. Dalam konteks ini, prinsip utama maqasid syari'ah sangat relevan untuk membangun toleransi dan kedamaian dalam kehidupan antarumat beragama. Novelty dalam penelitian ini adalah aktualisasi toleransi umat beragama pada masyarakat Rejoagung telah dikategorikan sebagai salah satu bentuk fikih toleransi berbasis profetik.

Actions (login required)

View Item