PERUBAHAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PASCA RELOKASI (Studi Kasus Pembangunan Bendungan Bagong Di Desa Sumurup Kabupaten Trenggalek)

DINDAWATI KUSUMA WARDOYO, 126309212074 (2025) PERUBAHAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PASCA RELOKASI (Studi Kasus Pembangunan Bendungan Bagong Di Desa Sumurup Kabupaten Trenggalek). [ Skripsi ]

	Text COVER._.pdf Download (877kB)
	Text ABSTRAK..pdf Download (126kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (391kB)
	Text BAB I.pdf Download (360kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (250kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (925kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Perubahan Sosial Keagamaan Masyarakat Pasca Relokasi: Studi Kasus Pembangunan Bendungan Bagong Di Desa Sumurup Kabupaten Trenggalek” ini ditulis oleh Dindawati Kusuma Wardoyo, NIM 12630921074, dengan pembimbing Dr. Refki Rusyadi, S.S, M.Pd.I. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan sosial keagamaan yang dialami oleh masyarakat Desa Sumurup pasca Terelokasi ke hunian sementara akibat pembangunan Bendungan Bagong. Relokasi, yang sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti pembangunan infrastruktur dan kebijakan pemerintah memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat yang terlibat. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana relokasi mempengaruhi perubahan yang mencakup struktur sosial, ekonomi, peranan, kelas sosial, kebudayaan, praktik keagamaan, interaksi ataupun komunikasi pada kehidupan di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplanatif dengan pendekatan studi kasus. Dimana penelitian berfokus pada upaya menjelaskan hubungan sebab-akibat dari fenomena yang terjadi, guna memahami alasan di balik terjadinya suatu kejadian. Dalam penelitian ini, pendekatan studi kasus yang digunakan mengacu pada konsep Robert Yin. Menurutnya, studi kasus melibatkan penggunaan berbagai instrumen penelitian untuk menganalisis sebuah kasus, fenomena, atau peristiwa sosial secara mendalam dan terperinci, terutama yang berkaitan erat dengan konteks kehidupan nyata. Data yang diperoleh pada penelitian didapatkan dari hasil observasi dan wawancara dengan kepada Desa Sumurup dan masyarakat Desa Sumurup yang terelokasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat Desa Sumurup pasca relokasi akibat adanya pembangunan Bendungan Bagong. Terdapat tiga dimensi dari teori perubahan sosial Himes dan Moore yang dialami masyarakat yakni dimensi struktural, dimensi kultural, dan dimensi interaksional. Ditemukan beberapa perubahan pada dimensi struktural yakni perubahan ekonomi, mata pencahariaan dan perubahan lingkungan tempat tinggal. Pada dimensi kultural ditemukan perubahan kebiasaan, akses aktivitas sehari-hari, perubahan dalam praktik keagamaan dan pemindahan makam, ritual leluhur. Sedangkan pada dimensi interaksional ditemukan perubahan interaksi dan komunikasi antar masyarakat. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah dan lembaga keagamaan lebih memperhatikan aspek sosial keagamaan dalam kebijakan relokasi, dengan menyediakan fasilitas tempat tinggal, pelatihan kerja, tempat ibadah yang memadai. Peneliti juga merekomendasikan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang relokasi terhadap kehidupan sosial keagamaan dan identitas budaya masyarakat. Kata kunci: Perubahan Sosial, Keagamaan, Masyarakat, Pasca Relokasi, Adaptasi Sosial

Actions (login required)

View Item