RIA KINA JUANTI, 126102211099 (2025) PANDANGAN TOKOH ULAMA NU DAN MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG TERKAIT PENGUCAPAN TALAK SAAT TERJADI PERTENGKARAN ANTARA PASANGAN SUAMI ISTRI. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (402kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (287kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (714kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (699kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (402kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (574kB) |
Abstract
ABSTRAK Ria Kina Juanti, 126102211099, Pandangan Tokoh Ulama NU Dan Muhammadiyah Tulungagung Terkait Pengucapan Talak Saat Terjadi Pertengkaran Antara Pasangan Suami Istri, Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Pembimbing: Dr. Eko Siswanto, M.HI. Kata Kunci: Pandangan, Tokoh NU Dan Muhammadiyah, Pengucapan Talak Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena banyaknya pasangan suami istri yang masih memiliki pengetahuan terbatas mengenai konsekuensi pengucapan talak, peneliti bermaksud melakukan kajian mendalam terhadap perspektif para tokoh ulama dari organisasi NU dan Muhammadiyah mengenai status hukum talak yang diucapkan ketika terjadi konflik atau pertengkaran antara pasangan suami istri. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, rumusan masalah yang diajukan adalah 1) Bagaimana pandangan tokoh ulama NU Tulungagung terkait pengucapan talak saat terjadi pertengkaran antara pasangan suami istri?. 2) Bagaimana pandangan tokoh ulama Muhammadiyah Tulungagung terkait pengucapan talak saat terjadi pertengkaran antara pasangan suami istri?. 3) Bagaimana analisis terhadap pandangan tokoh ulama NU dan tokoh Muhammadiyah Tulungagung terkait pengucapan talak saat terjadi pertengkaran antara pasangan suami istri?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan interview (wawancara), dan dokumentasi. Sedangkan analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Para ulama dari kalangan NU menekankan bahwa pernyataan talak yang disampaikan suami, walaupun dalam situasi penuh amarah atau di tengah perselisihan, tetap dianggap berlaku secara hukum apabila memenuhi kriteria tertentu, yakni adanya unsur kesengajaan dalam pengucapan, suami berada dalam kondisi sadar, serta tidak ada unsur pemaksaan. 2) Menurut pandangan ulama Muhammadiyah pernyataan talak yang dilontarkan dalam kondisi emosional selama pertengkaran tersebut tidak jatuh talak , terlebih bila tidak dilakukan di hadapan lembaga peradilan dan tidak memiliki konsekuensi hukum yang mengikat, karena tidak menjamin kejelasan intensi serta tidak memberikan perlindungan yang memadai bagi pihak istri. 3) Analisis terhadap kedua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendekatan antara ulama NU dan Muhammadiyah dalam menilai pengucapan talak saat pertengkaran. Ulama NU lebih menitikberatkan pada aspek keabsahan syar’i berdasarkan lafadz dan niat, sementara ulama Muhammadiyah memprioritaskan legalitas formal untuk mencegah penyalahgunaan talak dalam konteks sosial modern.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama > Al Hadist Agama > Al Quran Masyarakat Islam Muhammadiyah Nahdlatul Ulama Perbandingan Agama Ulama |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 126102211099 RIA KINA JUANTI |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 08:03 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 08:03 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/60531 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |