LARANGAN PERKAWINAN SIGAR SEMANGKA DALAM PERSPEKTIF MAṢLAḤAH MURSALAH (Studi Kasus di Desa Botoputih Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek)

SAWITRI, 126102212236 (2025) LARANGAN PERKAWINAN SIGAR SEMANGKA DALAM PERSPEKTIF MAṢLAḤAH MURSALAH (Studi Kasus di Desa Botoputih Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (885kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (333kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (247kB)
	Text BAB I.pdf Download (389kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (575kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB)
	Text LAMPIRAN - LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Sawitri, NIM. 126102212236, Larangan Perkawinan Sigar Semangka dalam Perspektif Maṣlaḥah Mursalah (Studi Kasus di Desa Botoputih Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek), Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025. Pembimbing: Arifah Millati Agustina, M.H.I Kata Kunci: Tradisi, Perkawinan Sigar Semangka, Maṣlaḥah Mursalah. Penelitian ini ditatarbelakangi oleh adanya tradisi yang masih dipercayai dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek yaitu tentang tradisi larangan perkawinan Sigar Semangka. Tradisi ini merujuk pada larangan perkawinan antara pasangan yang memiliki kesamaan hari lahir dan weton, misalnya laki – laki mempunyai hari lahir dan weton senin pahing dan calonnya juga mempunyai hari lahir dan weton senin pahing, maka pernikahan mereka dianggap tidak diperbolehkan. Masyarakat meyakini bahwa pelanggaran terhadap tradisi ini dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan rumah tangganya kelak. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana praktik larangan perkawinan Sigar Semangka di desa Botoputih kecamatan Bendungan kabupaten Trenggalek? 2) Bagaimana tinjauan Maṣlaḥah Mursalah terhadap larangan perkawinan Sigar Semangka di desa Botoputih kecamatan Bendungan kabupaten Trenggalek? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan praktik larangan perkawinan Sigar Semangka di desa Botoputih kecamatan Bendungan kabupaten Trenggalek, 2) Untuk mendeskripsikan tinjauan Maṣlaḥah Mursalah terhadap larangan perkawinan Sigar Semangka di desa Botoputih kecamatan Bendungan kabupaten Trenggalek. Jenis penelitian ini adalah lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, kondensasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Larangan perkawinan Sigar Semangka di Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, adalah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Larangan ini didasarkan pada kesamaan hari lahir dan weton antara calon pengantin, yang diyakini dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan rumah tangga, meskipun tidak memiliki dasar hukum dalam Islam, masyarakat tetap mematuhinya karena dianggap sebagai norma sosial yang membawa kemaslahatan. 2) Dalam perspektif maṣlaḥah mursalah, larangan ini bertujuan untuk menciptakan kebaikan dan mencegah kerusakan dalam kehidupan rumah tangga, karena larangan perkawinan Sigar Semangka merupakan praktik adat masyarakat desa Botoputih sebagai sebuah kemaslahatan yang tidak terdapat dalam sumber hukum Islam, tetapi diyakini dapat menghindarkan dampak buruk dalam kehidupan rumah tangga jika dilanggar.

Actions (login required)

View Item