TSAMROTUL BIRRITS TSANIYAH, 126102212248 (2025) REKONSTRUKSI HUKUM WARIS ISLAM DALAM MENGHADAPI FENOMENA GENDER FLUID PERSPEKTIF ALIMATUL QIBTIYAH. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (716kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (164kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (197kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (406kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
![]() |
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (206kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (571kB) |
Abstract
Hukum waris Islam mengatur pembagian harta warisan yang ditinggalkan seseorang setelah meninggal dunia. Tradisionalnya, pembagian ini bersifat gendered, namun muncul fenomena gender fluid yang menggambarkan identitas gender yang fleksibel antara feminim dan maskulin. Hal ini penting untuk dipertimbangkan dalam konteks hukum waris Islam agar lebih inklusif dan sesuai dengan realitas sosial saat ini. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana hukum waris Islam dapat diperbarui untuk mengakomodasi identitas gender non-biner seperti gender fluid, dengan fokus pada konteks Indonesia yang beragam dalam interpretasi hukum Islam. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana fenomena gender fluid dapat diintegrasikan dengan pengaturan hak waris Islam? 2) Bagaimana perspektif Alimatul Qibtiyah tentang gender bisa menjadi landasan dalam merekonstruksi hukum waris Islam? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk menganalisis fenomena gender fluid ketika diintegrasikan dengan pengaturan hak waris Islam, 2) Untuk menganalisis perspektif Alimatul Qibtiyah tentang gender bisa menjadi landasan dalam merekonstruksi hukum waris Islam. Jenis penelitian ini merupakan kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan pendekatan konseptual (conseptual approach). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode analisi isi (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) mengenai fenomena gender fluid dan pengaturan hak waris dalam Islam menunjukkan bahwa identitas gender yang fleksibel ini menghadapi tantangan diskriminasi, sementara hukum waris Islam, yang berlandaskan keadilan, cenderung mengikuti pendekatan biner yang menguntungkan laki-laki. Hal ini menyulitkan pengakuan individu gender fluid dalam kerangka hukum yang ada. 2) Rekonstruksi hukum waris Islam menurut Alimatul Qibtiyah dibagi menjadi tiga pendekatan; pendekatan literalis, moderat, dan progresif. Tantangan muncul saat identitas gender non-biner, seperti gender fluid, berbenturan dengan sistem waris biner. Pandangan progresif yang merujuk Pasal 183 KHI memungkinkan hukum waris lebih inklusif dan responsif terhadap dinamika masyarakat.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Islam Hukum > Hukum Keluarga Islam Bimbingan dan Konseling Islam > Sosial |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 126102212248 TSAMROTUL BIRRITS TSANIYAH |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 01:31 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 01:32 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/61034 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |