KEBIJAKAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL DI PESANTREN (Studi Multi Situs di MA Al-Ma’rif Pondok Pesantren Panggung dan SMAI Sunan Gunung Jati Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’Ien Ngunut)

MAGHFUR HIDAYAT NUR, 1751144017 (2017) KEBIJAKAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL DI PESANTREN (Studi Multi Situs di MA Al-Ma’rif Pondok Pesantren Panggung dan SMAI Sunan Gunung Jati Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’Ien Ngunut). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (985kB) | Preview
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (567kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (157kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (228kB)
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (543kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (811kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (206kB) | Preview
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (183kB)
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (109kB)

Abstract

ABSTRAK Maghfur Hidayat Nur, NIM. 1751144014. 2016. “Kebijakan Kiai dalam Pengembangan Pendidikan Formal Di Pesantren (Studi Multi Situs di MA Al-Marif Pondok Pesantren Panggung dan SMAI Sunan Gunung Jati Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien” Tesis Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Program Pascasarjana (S-2) IAIN Tulungagung di bawah bimbingan oleh Prof. Dr. H. Imam Fu’adi, M.Ag dan Dr. Maftukhin, M.Ag. Kata Kunci: Kebijakan Kiai, Pengembangan. Penelitian dalam Tesis ini dilatarbelakangi oleh kecenderungan yang kuat di pesantren untuk melakukan konsolidasi organisasi kelembagaan, khususnya pada aspek kepemimpinan dan manajemen. Perkembangan kelembagaan pesantren ini, terutama disebabkan adanya diversifikasi pendidikan yang diselenggarakannya, yang juga mencakup madrasah dan sekolah umum yang menganut sistem yang lebih rasional, demokratis dan terbuka. Pembagian wewenang dalam tata laksana kepengurusan diatur secara fungsional, sehingga akhirnya semua harus diwadahi dan digerakkan menurut tata aturan manajemen modern. Setiap unit kegiatan ditangani oleh penanggung jawab masing-masing, dimana setiap penanggung jawab tersebut secara hirarkis bertanggung jawab kepada unit yang lebih tinggi. Setiap unit diberi semacam otonomi untuk menyelenggarakan rumah tangga sendiri. Kepemimpinan yayasan dengan struktur organisasinya merupakan kepemimpinan kolektif dengan tugas dan wewenang masing-masing badan dalam struktur yayasan. Fokus penelitian dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimana kebijakan kiai dalam penyusunan agenda pengembangan pendidikan formal di Madrasah Aliyah Al Ma’arif dan SMA Islam Sunan Gunung Jati? (2) Bagaimana formulasi kebijakan kiai dalam pengembangan pendidikan formal di Madrasah Aliyah Al Ma’arif dan SMA Islam Sunan Gunung Jati? (3) Bagaimana adopsi kebijakan kiai dalam pengembangan pendidikan formal di Madrasah Aliyah Al Ma’arif dan SMA Islam Sunan Gunung Jati. (4) Bagaimana implementasi kebijakan kiai dalam pengembangan pendidikan formal di Madrasah Aliyah Al Ma’arif dan SMA Islam Sunan Gunung Jati? (5) Bagaimana evaluasi dari kebijakan kiai dalam pengembangan pendidikan formal di Madrasah Aliyah Al-MA’arif dan SMA Islam Sunan Gunung Jati? Tesis ini bermanfaat untuk memberikan khazanah keilmuan teori-teori dan konsep tentang pengambilan kebijakan serta sebagai alternatif solusi proses pengambilan kebijakan dalam suatu organisasi di Pondok Pesantren. Serta untuk memberikan bahan pertimbangan kepada Pengurus Yayasan Pondok Pesantren dalam menentukan kebijakan yang berorientasikan kepada pengembangan Metode penelitian yang digunakan: (1) Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (fieldnote) dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan rancangan multi-situs, (2) Kehadiran peneliti di lapangan adalah suatu keharusan yang berfungsi sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan data, (3) Tempat penelitian adalah di Pondok Pesantren Panggung Tulungagaung dan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’Ien Ngunut Tulungagung (4) Sumber data penelitian dibagi menjadi empat; people (orang), place (tempat), paper (kertas/dokumen). Ketiga sumber data tersebut digunakan untuk saling melengkapi informasi dan data, (5) Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara mendalam, dan dokumentasi, (6) Peneliti menganalisa data dengan analisis kasus tunggal yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah analisis situs tunggal dilakukan analisis multi situs, (7) Untuk memeriksa validitas data, peneliti melakukan perpanjangan waktu penelitian, triangulasi, mengumpulkan banyak referensi, mengkaji ulang data yang akan dibuktikan, dan melakukan klarifikasi kepada para informan. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1) kebijakan kiai dalam penyusunan agenda pengembangan pendidikan formal dimulai dengan pengamatan lingkungan, masukan dari pimpinan lembaga serta inisiatif kiyai sendiri. Pokok permasalahan akan terlebih dahulu di musyawarohkan dalam lingkup lembaga, selanjutnya diteruskan dalam rapat besar atau bisa langsung pada ketua yayasan dan pengasuh. Sedangkan perumusan masalah kebijakan kiyai di pondok pesantren Ngunut diperoleh melalui banyak sumber diantaranya masukan pengurus lembaga pendidikan formal, pengurus komite, pengurus yayasan serta dewan Pembina pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-ien (DP3HM). (2) formulasi kebijakan kiyai dalam pengembangan pendidkan formal pondok pesantren panggung dan hidayatul Mubtadi’Ien dalam hal ini MA Ma’arif dan SMA Islam Gunng Jati berorientasi pada hal-hal yang mendesak dan penting yakni terkait dengan peningkatan mutu pendidikan melalui, pengembangan kurikulum, sarana prasarana serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik pendidik dan tenaga kependidikan. (3) adopsi kebijakan pengembangan pendidikan dilakukan dengan pengesahan kebijakan dari permasalahan yang diutamakan, legitimasinya terletak pada kiai/pengasuh pondok dan kiai tidak hanya mengandalkan inisiatif sendiri melainkan masukan dari pengurus lembaga maupun para pengasuh yang lain. (4) implementasi kebijakan kiai antaralain; kiai memberi wewenang kepada lembaga untuk melaksanakan kebijakan kiai yang telah diputuskan, pelaksanaan kebijakan tersebut disosialisasikan melalui rapat dengan lembaga guna memantapkan alur informasi atas kebijakan yang yang akan dilaksanakan. (5) evaluasi kebijakan kiai dalam pengembangan pendidikan formal di pesantren melalui rapat bersama pengurus yayasan, laporan kerja dan melalui observasi. Selain itu bisa juga diukur dari semakin banyaknya masyarakat yang mempercayakan puta putrinya untuk belajar di pondok pesantren serta melakukan evaluasi terhadap sudah tepatkah pelaksana dari kebijakan tersebut dan konskwensinya adalah jika kebijakan efektif mengatasi permasalahan dan dianggap baik maka dipertahankan sedangkan jika dianggap tidak efektif dilakukan perumusan kebijakan baru yang lebih baik.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Pendidikan > Pendidikan Tinggi
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: 1751144017 MAGHFUR HIDAYAT NUR
Date Deposited: 11 Oct 2017 03:48
Last Modified: 11 Oct 2017 03:48
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/6253

Actions (login required)

View Item View Item