MOH. NUR AMIN, 126302202030 and NAIBIN, 198903232020121012 (2025) PEMIKIRAN ETIKA SYEKH NAWAWI AL-BANTANI (Studi Dalam Kitab Qom’ Al-Tughyan Fi Bayani Shu’ab Al-Iman). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (348kB) |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (458kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (521kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (647kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (321kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (476kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk mengaktualisasikan nilai-nilai keimanan dalam konteks sosial modern yang tengah mengalami krisis moral dan spiritualitas. Kitab Qam‘ al-Tughyan fi Bayani Shu‘ab al-Iman karya Syekh Nawawi al-Bantani menjadi titik tolak utama karena menguraikan 77 cabang iman yang tidak hanya bersifat teologis, tetapi juga memuat dimensi sosial tentang etika mendasar. Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana relasi antara iman, rasionalitas, dan pembentukan moralitas sosial dapat dibangun berdasarkan pemikiran Syekh Nawawi serta bagaimana implementasi nilai-nilai tersebut dalam masyarakat kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research). Data dikumpulkan dari Qam‘ al-Tughyan, dan dianalisis secara deskriptif-analitis dengan kerangka teoritis Tariq Ramadan mengenai relational ethics. Pendekatan ini bertujuan mengkaji dimensi etika dari cabang-cabang iman serta relevansinya terhadap dinamika sosial masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 77 cabang iman, terdapat 19 cabang yang secara langsung berkaitan dengan moralitas sosial. Syekh Nawawi menekankan bahwa iman sejati tidak berhenti pada tataran keyakinan, tetapi harus diwujudkan dalam interaksi sosial yang bermoral. Penelitian ini juga mengungkap bahwa akal diposisikan sebagai instrumen penting dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai iman secara reflektif dan kontekstual. Kesimpulannya, pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani dalam Qam‘ al-Tughyan mengintegrasikan iman, akal, dan moralitas sosial dalam satu kesatuan etis yang dapat dijadikan rujukan dalam membangun masyarakat beradab. Nilai-nilai dalam 19 cabang iman yang dianalisis memiliki pondasi dasar etika Islam. Serta sebagai landasan dalam perumusan kebijakan sosial-keagamaan yang responsif terhadap realitas zaman. Kata Kunci: Syekh Nawawi al-Bantani, Etika, Qom’ al-Tughyan
| Item Type: | Skripsi |
|---|---|
| Subjects: | Filsafat > Filsafat Islam |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
| Depositing User: | 126302202030 MOH NUR AMIN |
| Date Deposited: | 30 Sep 2025 02:23 |
| Last Modified: | 30 Sep 2025 02:23 |
| URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/62575 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
