PENAFSIRAN ANTROPOMORFISME KH. AHMAD BAHA’UDDIN NURSALIM (GUS BAHA’) ATAS QS. AL AHZAB [33]: 57

HELMI NABIL AFIFUDDIN, 126301202074 (2024) PENAFSIRAN ANTROPOMORFISME KH. AHMAD BAHA’UDDIN NURSALIM (GUS BAHA’) ATAS QS. AL AHZAB [33]: 57. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (623kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (304kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (797kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (517kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (752kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (444kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (284kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (252kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (530kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi atas sebuah kajian yang membahas tentang antropomorfis. Dalam kajian tersebut mengutip sebuah ayat al Quran yang mendasari makna antropomorfis yaitu kata yu’du>na, ayat tersebut terletak pada Q.S. Al Ahzab ayat 57. Pemahaman mengenai Tuhan merupakan sebuah pembahasan yang masih sering dibahas oleh kalangan kaum muslimin. Semua pemahaman manusia mengenai Tuhan nya bisa dilakukan dengan mempelajari ayat ayat Al Quran yang menyebutkan tentang sifat, keberadaan dan hal hal lain yang berhubungan dengan Tuhan. Dengan hal itu pemahaman manusia bisa memahami mengenai Tuhan yang Maha Tinggi. Selain itu, penelitian ini menyoroti adanya perkembangan dunia tafsir yang mana penafsiran disebarkan melalui kanal media sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research), dan menggunakan pendekatan tafsir maudhu'i. Sumber data penelitian ini adalah al Quran, tafsir al Quran, dan kitab-kitab yang relevan, serta beberapa literatur dan informasi digital yang berkaitan dengan penelitian. Hasil Penelitian: 1) Dalam penafsiran Gus Baha, QS. Al-Ahzab Ayat 57 menekankan pentingnya menghormati dan menyucikan Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang yang menyakiti mereka akan mendapatkan laknat di dunia dan akhirat, serta siksa yang menghinakan. Penafsiran ini tidak hanya memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana berinteraksi dengan Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga menekankan tanggung jawab moral dan etika dalam masyarakat Islam. Gus Baha sebagai seorang ulama yang terdidik dan berpengalaman, memberikan penafsiran yang jelas dan mendalam yang dapat dijadikan acuan bagi umat Islam dalam memahami ayat-ayat suci Al-Qur'an. 2) Wacana paradigma antropomorfis pada abad ke-21 merupakan kontinuitas dari tradisi lama yang melibatkan pemberian atribut manusiawi kepada entitas bukan manusia. Dalam berbagai aspek kehidupan manusia, antropomorfisme digunakan untuk memberikan kehidupan dan sifat-sifat manusia pada objek-objek non-manusia. Meskipun ada kritikan dan kontroversi, antropomorfisme tetap menjadi bagian penting dalam seni, budaya, dan ekspresi artistik manusia. Kata Kunci: Al Quran, Antropomorfisme, Media

Item Type: Skripsi
Subjects: Filsafat > Filsafat Islam
Kebudayaan Islam
Ulama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 126301202074 HELMI NABIL AFIFUDDIN
Date Deposited: 06 Nov 2025 03:01
Last Modified: 06 Nov 2025 03:01
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63583

Actions (login required)

View Item View Item