LUBABUL 'ULA, 126301202078 (2024) KONSEP ISTIṬĀ’AH DALAM AYAT HAJI (Studi Tafsir Dengan Pendekatan Ma‘Nā-Cum-Maghzā). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (969kB) |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (331kB) |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (196kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (305kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (466kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (556kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (596kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (245kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (756kB) |
Abstract
ABSTRAK Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan hanya diwajibkan bagi orang Islam yang mampu. Dalam ibadah haji yang mengacu pada surah Ali-Imron ayat 97 terdapat syarat berupa istiṭā’ah, dan jika syarat tersebut terpenuhi maka orang Islam terkena khiṭab wajib untuk melaksanakannya. Ada perkembangan makna dan penafsiran dari awal turunnya ayat haji khususnya konsep istiṭā’ah hingga yang berkembang di masyarakat. Yaitu, istiṭā’ah jika dilihat dengan pendekatan ma‘nā-cum-maghzā. Berdasarkan pada latar belakang masalah, penelitian ini diharapkan memberikan jawaban terhadap rumusan masalah (1) bagaimana makna historis konsep istiṭā’ah pada ayat haji dalam al-Qur’an? (2) bagaimana signifikansi fenomenal historis konsep istiṭā’ah pada ayat haji dalam al-Qur’an? (3) bagaimana signifikansi fenomenal dinamis konsep istiṭā’ah pada ayat haji dalam al-Qur’an? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan makna historis konsep istiṭā’ah pada ayat haji dalam al-Qur’an. (2) untuk mendeskripsikan signifikansi fenomenal historis konsep istiṭā’ah pada ayat haji dalam al-Qur’an. (3) untuk mendeskripsikan signifikansi fenomenal dinamis konsep istiṭā’ah pada ayat haji dalam al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan deskriptif kualitatif, yaitu melalui teknik pengumpulan data secara literer pada sumber primer dan sekunder pada objek pembahasan yang diteliti. Selanjutnya, untuk memaparkan aspek, implikasi dan pesan utama dari penerapan makna istiṭā’ah sebagai syarat wajib haji, digunakan pendekatan hermeneutika ma‘nā-cum-maghzā untuk menarik kesimpulan pesan utama dari ayat disyari’atkannya haji secara umum, dan kata istiṭā’ah secara Khusus, kemudian merelevansikannya dengan fenomena haji di indonesia khususnya kuota dan masa tunggu pemberangkatan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, makna historis istiṭā’ah haji adalah mampu dari segi “az-zādu (bekal)”, yakni harta yang cukup untuk melunasi biaya haji, dan keperluan makan untuk dirinya sendiri maupun keluarga yang ditinggalkan. Selanjutnya segi “raḥilah” (kendaraan), yakni kendaraan berangkat sampai pulang ke indonesia. Kemudian segi “keamanan atau keselamatan”. Kedua, signifikansi fenomenal historis istiṭā’ah haji adalah istiṭā’ah merupakan batas atau acuan terkhiṭabnya orang Islam wajib melaksanakan haji. Ketiga, signifikansi fenomenal dinamis adalah ketika masyarakat muslim Indonesia mampu melunasi biaya ibadah haji, mampu dari segi kesehatan, sudah tiba pada antrian yang diberangkatkan, serta sudah mendapatkan tiket pesawat, visa haji, dan paspor untuk menunaikan ibadah haji. Kata kunci: Ayat-ayat Haji, Isthitha’a, Isthitha’a Ma’na Cum-Maghza
| Item Type: | Skripsi |
|---|---|
| Subjects: | Agama > Tafsir Quran |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
| Depositing User: | 126301202078 LUBABUL ULA |
| Date Deposited: | 24 Dec 2025 02:15 |
| Last Modified: | 24 Dec 2025 02:15 |
| URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63665 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
