LARANGAN PERNIKAHAN ANTAR DESA BALESONO DENGAN DOMASAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM EMILE DURKHEIM (Studi Kasus Di Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung)

RIFQI YANUAR TSABIT, 126102212193 and NUR EFENDI, 196501201998031002 (2025) LARANGAN PERNIKAHAN ANTAR DESA BALESONO DENGAN DOMASAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM EMILE DURKHEIM (Studi Kasus Di Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (4MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (192kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (138kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (343kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (867kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (292kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (542kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (179kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (147kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (166kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya tradisi dan adat yang ada di Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung yang sejak dulu dilarang menikah dengan warga Desa Domasan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Hanya, dalam berjalannya waktu tradisi ini mulai dipertanyakan. Dalam hukum adat tradisi di negara Indonesia itu bukan saja tentang perikatan yang diakui oleh negara, tetapi juga perikatan adat serta dua keluarga, saling bertetangga dan kekerabatan. Dengan berbekal keilmuan yang diperoleh ketika di perkuliahan, hadirlah rumusan masalah yang kemudian tertuang dalam penelitian ini: 1) Mengapa larangan pernikahan antar desa di Desa Balesono dengan Desa Domasan ini tetap dipertahankan?, 2) Bagaimana larangan pernikahan antar desa di Desa Balesono dengan Desa Domasan ditinjau dari Teori Solidaritas Emile Durkheim?, 3) Bagaimana pola penyelesaian terhadap larangan pernikahan antar desa di Desa Balesono dengan Desa Domasan?. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui larangan pernikahan antar desa di Desa Balesono dengan Desa Domasan ini tetap dipertahankan, 2) Untuk mengetahui larangan pernikahan antar desa di Desa Balesono dengan Desa Domasan ditinjau dari Teori Solidaritas Emile Durkheim, 3) Untuk mengetahui pola penyelesaian terhadap larangan pernikahan antar desa di Desa Balesono dengan Desa Domasan. Metode peneltian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis peneltian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen. Sedangkan teknik analisa data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), adn penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara keseluruhan, penyelesaian terhadap larangan pernikahan antar Desa Balesono dan Desa Domasan melibatkan serangkaian pola penyelesaian adat, agama, dan musyawarah masyarakat. Penyelesaian ini tidak hanya melibatkan keputusan sepihak, tetapi lebih kepada upaya kolaboratif yang melibatkan tokoh adat, agama, dan masyarakat dalam rangka menemukan titik tengah antara penghormatan terhadap adat dan kebutuhan individu untuk menikah. Dalam banyak kasus, penyelesaian ini juga mencerminkan kelenturan adat untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan pemikiran yang lebih terbuka.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Islam
Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102212193 RIFQI YANUAR TSABIT
Date Deposited: 11 Nov 2025 04:04
Last Modified: 11 Nov 2025 04:04
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/63957

Actions (login required)

View Item View Item