LEGALITAS CRYPTOCURRENCY SEBAGAI MAHAR PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF MAJLIS ULAMA INDONESIA (MUI)

MOH. AKHSANULKHAQ, 126102212162 and ABDUL WAFA, 1972050620181117 (2025) LEGALITAS CRYPTOCURRENCY SEBAGAI MAHAR PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF MAJLIS ULAMA INDONESIA (MUI). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (406kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (181kB)
	Text BAB I.pdf Download (427kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (310kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Moh Akhsanulkhaq, 126102212162, Legalitas Cryptocurrency Sebagai Mahar Pernikahan Dalam Perspektif Majlis Ulama Indonesia (MUI), Jurusan Syariah Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Dosen Pembimbing: Abdul Wafa, M.Ag. Kata Kunci: legalitas, nilai cryptocurrency, mahar pernikahan, Majlis Ulama Indonesia (MUI) Penelitian Penelitian ini dilatarbelakangi dengan permasalahan penggunaan mahar cryptocurrency sebagai mahar pernikahan. Mahar pernikahan telah menjadi tradisi dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia. Namun, dengan perkembangan teknologi dan keuangan digital, muncul konsep baru tentang penggunaan mahar kripto sebagai mahar pernikahan, maka dari itu hal ini menjadi permasalahan yang menarik untuk diteliti dengan menggunakan perspektif Majlis Ulama Indonesia (MUI) Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1). Bagaimana penggunaan cryptocurrency sebagai mahar pernikahan? 2). Bagaimana legalitas cryptocurrency sebagai mahar pernikahan dalam perspektif Majlis Ulama Indonesia (MUI)?. Tujuan dalam penelitian ini di antaranya: 1). Untuk mendiskripsikan dan menganalisis penggunaan cryptocurrency sebagai mahar pernikahan 2). Untuk menganalisis legalitas cryptocurrency sebagai mahar pernikahan dalam perspektif Majlis Ulama Indonesia (MUI) Penelitian ini tergolong dalam penelitian kepustakaan atau library research, yaitu penelitian yang dilakukan melalui kajian dari berbagai literatur, baik berupa buku serta literatur yang berhubungan dengan objek kajian melalui data primer, data sekunder serta data tersier. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Cryptocurrency belum layak dijadikan mahar pernikahan karena tidak memenuhi aspek ekonomi, hukum, dan syariat. Nilainya yang fluktuatif, status hukumnya yang belum sah di Indonesia, serta adanya unsur gharar dan maisir menjadikannya bertentangan dengan prinsip kejelasan dalam akad. Dalam Islam, mahar harus jelas bentuk, nilai, dan kehalalannya sebagai bentuk penghormatan kepada istri dan tanggung jawab suami, sehingga kripto tidak memenuhi syarat sebagai mahar yang sah. 2). Penggunaan cryptocurrency sebagai mahar dalam pernikahan tidak dapat dibenarkan secara syar’i maupun hukum positif. Dalam Islam, mahar harus jelas bentuk, nilai, dan status kehalalannya. Sementara itu, cryptocurrency dinilai tidak memenuhi kriteria tersebut karena bersifat tidak berwujud, nilainya sangat fluktuatif, dan tidak dijamin oleh otoritas resmi. Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia VII juga menetapkan bahwa cryptocurrency mengandung unsur gharar dan dharar, serta bertentangan dengan aturan negara yang mewajibkan rupiah sebagai alat pembayaran sah. Oleh karena itu, kripto tidak dapat digunakan sebagai mahar yang sah karena bertentangan dengan prinsip kejelasan, kepastian, dan keabsahan dalam akad pernikahan menurut hukum Islam

Actions (login required)

View Item