SERTIFIKASI RUMAH SAKIT SYARIAH VERSI 1441 (Negosiasi Agama Dan Ekonomi Studi Pada Rumah Sakit Syariah Di Jawa Timur)

NANANG HIDAYAT, 12950221016 and AHMAD MUHTADI ANSHOR, 197007202000031001 and DEDE NUROHMAN, 197112182002121003 (2025) SERTIFIKASI RUMAH SAKIT SYARIAH VERSI 1441 (Negosiasi Agama Dan Ekonomi Studi Pada Rumah Sakit Syariah Di Jawa Timur). [ Disertasi ]

	Text COVER.pdf Download (10MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (264kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (282kB)
	Text BAB I.pdf Download (434kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (930kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (332kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB)
	Text BAB VII.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (302kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB)

Abstract

Nanang Hidayat. Sertifikasi Rumah Sakit Syariah Versi 1441 (Negosiasi Agama dan Ekonomi Studi Pada Rumah Sakit Syariah Di Jawa Timur). Program Doktor. Pascasarjana Universitas Negeri Islam Sayyid Ali Rahmatullah dengan Promotor Prof. Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag dan Prof. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. Kata Kunci: Rumah sakit syariah, sertifikasi, glokalisasi, syariatisasi, civitas hospitalia, Jawa Timur. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemunculan dan implementasi sertifikasi rumah sakit syariah di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur, dalam perspektif negosiasi antara nilai-nilai keagamaan dan kepentingan ekonomi. Sertifikasi rumah sakit syariah, yang dikembangkan oleh Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) dan difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) melalui Fatwa No. 107/DSN-MUI/X/2016, merupakan standar pelayanan kesehatan berbasis prinsip-prinsip syariah Islam yang meliputi aspek akad, pelayanan medis, makanan dan obat-obatan halal, serta pengelolaan keuangan syariah. Fenomena ini muncul di tengah arus globalisasi dan glokalisasi layanan kesehatan, serta tumbuhnya gerakan syariatisasi di Indonesia pascareformasi. Studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana tren global rumah sakit ramah muslim (Muslim-friendly hospitals) mendorong terjadinya glokalisasi melalui kebijakan sertifikasi rumah sakit syariah di tingkat lokal yang mencakup bagaimana civitas hospitalia merespons kebijakan ini dan bagaimana nilai-nilai keagamaan dinegosiasikan dengan tuntutan dan logika pasar dalam praktik penyelenggaraan rumah sakit. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus di tiga rumah sakit di Jawa Timur: RS Muhammadiyah Lamongan (rumah sakit swasta Islam), RSI A. Yani Surabaya (rumah sakit Islam berbasis ormas), dan RSUD dr. Soedomo Trenggalek (rumah sakit milik pemerintah). Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya sertifikasi rumah sakit syariah merupakan hasil dari dua dinamika besar: dorongan global terhadap layanan kesehatan berbasis syariah yang berakar pada meningkatnya pasar medis muslim kelas menengah di dunia, dan institusionalisasi nilai-nilai Islam di Indonesia melalui kebijakan sertifikasi berbasis fatwa. Meski secara ideologis sertifikasi ini mengusung prinsip maqäsid al-syari‘ah, dalam implementasinya, sertifikasi rumah sakit syariah juga mengandung dimensi ekonomi dan strategi branding yang kuat. Civitas hospitalia menunjukkan respons yang beragam. Sebagian mendukung karena alasan identitas keislaman dan peningkatan mutu layanan, sementara sebagian lainnya skeptis dan melihatnya sebagai beban administratif yang tumpang tindih dengan akreditasi rumah sakit konvensional (KARS).

Actions (login required)

View Item