INFAK RECEH DAN PEMBENTUKAN SOLIDARITAS SOSIAL (Analisis Sosial Terhadap Gir di Desa Mojorejo)

SITI SILVIANA, 126309213114 and WIDYA AYU PERMATASARI, 199306052020122017 (2025) INFAK RECEH DAN PEMBENTUKAN SOLIDARITAS SOSIAL (Analisis Sosial Terhadap Gir di Desa Mojorejo). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (588kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (205kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (109kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (304kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (327kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (146kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (164kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (740kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Infak Receh Dan Pembentukan Solidaritas Sosial: Analisis Sosial Terhadap GIR Di Desa Mojorejo” ini ditulis oleh Siti Silviana, NIM. 126309213114, dengan pembimbing Widya Ayu Permatasari, S.Sos. M.Si. Kata Kunci: Infak receh, Solidaritas sosial, GIR, Masyarakat desa, Emile Durkheim Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena infak receh di masyarakat pedesaan sebagai bentuk sedekah kecil, memiliki potensi besar dalam membentuk solidaritas sosial di Masyarakat. Gerakan Infak Receh (GIR) yang digagas oleh ibu-ibu yasinan yang berada di bawah naungan LAZISNU, menjadi contoh nyata bagaimana kontribusi kecil dapat menghasilkan dampak sosial yang signifikan. Gerakan ini tidak hanya menjadi wadah pengumpulan dana kecil untuk keperluan sosial, tetapi juga menjadi media pengikat relasi sosial yang hangat dan saling mendukung antaranggota. Tujuan penelitian ini untuk memahami peran infak receh dalam membentuk solidaritas sosial di GIR (Gerakan Infak Receh) yang berada di Desa Mojorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap anggota, pengurus, serta penerima bantuan, dan mengunakan teori solidaritas sosial dari Emile Durkheim sebagai pisau analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infak receh bukan hanya sekedar tindakan amal kecil, melainkan telah menjadi simbol kepedulian, kebersamaan, dan kesetaraan. Selain membantu secara ekonomi, infak receh juga menjadi penguat ikatan sosial melalui interaksi rutin seperti yasinan, pengumpulan infak, hingga kegiatan menjenguk anggota yang sakit atau terkena musibah. Solidaritas yang terbentuk dalam GIR ini tidak bersifat formal atau kaku, tetapi tumbuh dari pengalaman bersama dan perhatian tulus antaranggota. Dengan demikian, infak receh terbukti mampu menjadi media yang efektif dalam membangun solidaritas sosial yang kuat, berkelanjutan, dan bermakna dalam kehidupan masyarakat desa.

Item Type: Skripsi
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: 126309213114 SITI SILVIANA
Date Deposited: 09 Dec 2025 03:37
Last Modified: 09 Dec 2025 03:37
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/64739

Actions (login required)

View Item View Item