ARIFIN, MISBAKHUL (2014) Hadits-Hadits Tentang Aqiqah (Telaah Ma‟anil Hadis). [ Skripsi ]
|
Text
Cover Sampai Abstrak.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab I. PDF.pdf Download (987kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II. PDF.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB III. PDF.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV. PDF.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB V. PDF.pdf Download (758kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka. PDF.pdf Download (593kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah permasalahan yang dianggap perlu dalam pembahasan ilmu fiqih. Permasalahan ini muncul seiring dengan banyaknya kasus yang sering terjadi di kalangan umat manusia, khususnya di dalam Negara kita sendiri, Indonesia. Seperti adanya suatu kejadian yang terjadi dalam suatu daerah tentang beberapa permasalahan tentang aqiqah : “ di suatu daerah ada sebuah kejadian preaktek aqiqah, dimana hewan yang dijadikan aqiqah adalah sapi, karena aqiqah untuk tujuh orang anak. Entah apa yang menjadi dasar mereka itu, yang pasti mereka mengklaim, bahwa hal ini diperbolehkan“. Penulis memandang masalah tersebut penting untuk dibahas, karena masalah aqiqah tidak hanya berhenti sampai di situ. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah apakah dalam praktek diatas bias mencukupi sebagai aqiqah?. Dan apakah hewan yang dibuat aqiqah itu bias diganti dengan menggunakan hewan yang lain, selain kambing? Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana wawasan umum tentang aqiqah dalam perspektif hadits? (2) Bagaimana kualitas hadits tentang aqiqah? (3) Bagaimana telaah ma‟anil / pemahaman hadits tentang aqiqah? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kualitas hadis tentang aqiqah, (2) Untuk mengetahui wawasan umum tentang aqiqah dalam perspektif hadits, serta (3) Untuk mengetahui pemahaman/kontekstualisasi dari hadis tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bantuan Softwere Hadits Explorer, al-Maktabah al-Syȃmilah dan softwere Jawami‟ al-Kȃlim Setelah hadis-hadis anjuran aqiqah terkumpul dilakukan kritik sanad dan matan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas hadis-hadis tersebut.Dalam kritik sanad pedoman yang digunakan dalam jarh wa ta’dil para perawi adalah pedoman yang ditawarkan oleh Ibn Hajar al-‟Asqalanî. Dalam perbedaan penilaian terhadap seorang rawi antara ‟adil dan jarh yang dijadikan pedoman dalam penyelesaian adalah pendapatnya mayoritas ahli fiqh dan mayoritas ahli ushul yang berbunyi al-jarh muqadam ’al al-ta’dîl Sedangkan dalam kritik matan yang digunakan pedoman adalah menurut pendapatnya Shalah al-Din al-Adlabî. Penelitian yang dilakukan hanya sebatas sampel saja dengan alasan untuk mempermudah penelitian dan agar tidak terlalu panjang dan lebar dalam pembahasan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode syarh tahlili, yakni metode yang menjelaskan hadis-hadis Nabi dengan memaparkan segala aspek yang terkandung dalam sebuah hadis. Sedangkan untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode takhrij dan melakukan i’tibar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hadis yang menjelaskan tentang anjuran aqiqah untuk bayi yang baru lahir tersebut adalah hasanl ghairihi, dari segi sanad akan tetapi shahih dari segi matan. Sebelum kedatangan Islam, pelaksanaan aqiqah telah berlaku dalam kehidupan bangsa Arab. Ada beberapa corak hubungan antara seorang laki-laki dan anaknya, Ada pula diantara mereka yang mengubur xix hidup-hidup anak putrinya karena takut iab dan karena kemunafikan, atau membunuh anak laki-laki karena takut miskin dan lapar. Syariat 'aqiqah, yaitu menyembelih 2 ekor kambing jika anaknya laki-laki, dan seekor kambing jika anaknya perempuan, telah dikenal dan biasa dilakukan orang sejak zaman jahiliyah, namun dengan cara yang berbeda dengan yang dituntunkan oleh Nabi SAW bagi umat Islam. Hadis tersebut muncul berkaitan dengan kelahiran cucu Nabi SAW, yaitu Hasan dan Husen. Yang sebelumnya beliau memerintahkan untuk anak laki-laki menyembelih 2 ekor kambing dan untuk anak perempuan 1 ekor kambing, akan tetapi ketika cucu beliau lahir beliau Cuma mengaqiqahi dengan satu ekor kambing untuk satu anak. Akan tetapi juga diperbolehkan menyembelih hewan selain kambing walaupun itu berupa burung pipit.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 07 Jan 2015 02:00 |
Last Modified: | 07 Jan 2015 02:00 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/649 |
Actions (login required)
View Item |