HERI SUSANTO, 2833133021 (2017) KONSEP DIRI PENGIKUT JAMA’AH TABLIGH DI DESA KUTOANYAR KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (647kB) |
||
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (148kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (518kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (382kB) | Preview |
|
Text
BAB V.pdf Download (240kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Download (203kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (189kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Konsep Diri Pengikut Jama’ah Tabligh Di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung’’ ini ditulis oleh Heri Susanto NIM 2833133021, pembimbing Achmad Sauqi,S.Ag.,M.Pd.I. Kata Kunci: Konsep Diri, Jama’ah Tabligh Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena menarik dari gerakan keagamaan di Indonesia salah satu diantaranya munculnya kelompok Jama’ah Tabligh Khususnya yang berada di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung bisa ditemui banyak warga masyarakatnya menjadi penikut Jama’ah Tabligh. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah (1) Bagaimana Konversi Agama pengikut Jama’ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung? (2) Bagaimana Citra Diri pengikut Jama’ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung? (3) Bagaiman Persepsi masyarakat terhadap pengikut Jama’ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Populasi seluruh Jama’ah Tabligh yang berada di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung. Subyek penelitian ini adalah lima orang yang berada di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung, yang menjadi pengikut Jama’ah Tabligh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) konversi agama pengikut Jama’ah Tabligh cukup baik dapat diketahui dari pengalaman lahir dan batin para pengikutnya. Diantaranya seperti: sholat, puasa, baca, alqur,an, dzikir, silaturrohim, I’tikaf dimasjid, puasa, semakin kuat keinginan(azzam) untuk belajar dan mendalami agama, semakin besar kesadaran, kemauan, dan antusias untuk mengamalkan agama, semakin besar semangat untuk memperjuangkan agama Allah SWT (sabilillah), dengan sebab iman dan amal agama yanag sempurna maka akan mendatangkan kebahagiaan, ketentraman, kedamaian, ketenangan, secara lahir dan batin, dengan usaha Dakwah dan Tabligh telah merubah mindset atau cara berfikir, cara hidup pengikut Jama’ah Tabligh dari orientasi kehidupan dunia, menjadi orientasi pada agama dan kehidupan akhirat, lebih bersungguh-sungguh (mujahadah) dalam usaha iman dan yakin yang direfleksikan dalam segala bentuk ibadah dan amal sholeh, untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat (2) Citra Diri pengikut Jama’ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung ada dua yaitu: Citra Diri Positif dan Citra Diri Negatif adapun Citra Diri Positif ditandai dengan perwujudan, pengamalan, ekspresi diri, intepretasi diri yang ingin ditampilkan secara holistik(utuh) seperti Rosululloh SAW, baik secara jasmani maupun rohani, lahir dan batin, karakter, kepribadian, sifat dan akhlak yang terpuji menjadi insan yang kamil. Sedangkan Citra Diri Negatif ditandai dengan masih rendahnya kemauan untuk belajar mencari ilmu, ilmu yang diperoleh sebatas dari Jama’ah Tabligh terutama dari kitab-kitab rujukan, yang menjadi dasar dan pedoman dalam Dakwah dan Tabligh diantaranya: fadhilah a’mal, munthakab ahadist, fadhilah sedekah dan lain sebagainya, Dakwah dan Tabligh dijalankan belum sepenuh hati masih setengah-setengah, gambaran Rosululloh SAW digambarkan menurut persepsi atau sudut pandang pengikut Jama’ah Tabligh (3) Persepsi masyarakat di Desa Kutoanayar Kabupaten Tulungagung terhadap Jama,ah Tabligh beragam diantaranya sebagai berikut ketika awal Jama’ah Tabligh masuk Desa Kutoanyar masyarakat terkesan tidak memperdulikan tetapi dengan datangnya rombongan Jama’ah Tabligh berikutnya penilaian masyarakat mulai berubah menjadi lebih terbuka, toleran, dan humanis. Dan juga masyarakat Desa Kutoanyar mengapreasiasi dengan baik karena kebaikannya sudah bisa dirasakan dan dibuktikan secara nyata bila program Dakwah dan Tabligh dijalankan secara istikomah, secara jujur pula masyarakat mengakui kalau Dakwah Jama’ah Tabligh baik, akan tetapi mereka belum bisa mengikuti untuk ambil bagian dalam usaha Dakwah dan Tabligh, selain penilaian-penilaian diatas masyarakat juga ada yang menilai diawal-awal Dakwah mereka antipati tetapi dengan pendekatan yang persuasif, silaturrohim yang intensif, komunikasi yang terjalin, pendekatan dengan akhlak yang karimah, tidak banyak berbicara, banyak memberi pelayanan atau khidmat pada masyarakat maka persepsi masyarakat lama-lama menjadi simpati. Secara eksplisit Konsep yang ingin dibentuk oleh Jama’ah Tabligh yaitu bagaimana mereka bisa mengamalkan agama secara sempurna sebagaimana Rosululloh SAW baik perintah yang wajib maupun yang sunnah yang mana amalan-amalan sunnah lebih dikonsentrasikan pada tiga aspek yaitu sunnah sirah, sunnah surah dan sunnah sarirah, dimana tiga aspek ini menjadi ciri khas self identity atau identitas diri para pengikut jama’ah Tabligh
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Psikologi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Tasawuf Psikoterapi |
Depositing User: | 2833133021 HERI SUSANTO |
Date Deposited: | 28 Dec 2017 02:34 |
Last Modified: | 28 Dec 2017 02:34 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/6964 |
Actions (login required)
View Item |