KONSEP SYUKUR PADA PEKERJA TUNANETRA PASCA KECELAKAAN (STUDI FENOMENOLOGI ANGGOTA ITMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Fatmawati Ramadhani Eka Syah Putri, 2833133019 (2018) KONSEP SYUKUR PADA PEKERJA TUNANETRA PASCA KECELAKAAN (STUDI FENOMENOLOGI ANGGOTA ITMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA). [ Skripsi ]

Preview	Text Cover.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Abstrak.pdf Download (376kB) | Preview
Preview	Text Daftar Isi.pdf Download (89kB) | Preview
Preview	Text Bab 1.pdf Download (329kB) | Preview
Preview	Text Bab 2.pdf Download (396kB) | Preview
Preview	Text Bab 3.pdf Download (297kB) | Preview
Preview	Text Bab 4.pdf Download (601kB) | Preview
Preview	Text Bab 5.pdf Download (388kB) | Preview
Preview	Text Bab 6.pdf Download (164kB) | Preview
Preview	Text Daftar Pustaka.pdf Download (188kB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian ini ialah pada pekerja penyandang tunanetra yang berprofesi sebagai apapun, dan memiliki keinginan untuk bersaing dalam hal mencari pekerjaan. Alasan peneliti menggunakan penyandang tunanetra karena peneliti ingin melihat apakah dengan adanya keterbatasan penglihatan yang dimiliki seorang tunanetra mampu atau tidak mensyukuri keadaan dirinya agar menjadi diri yang mandiri tanpa bergantung kepada orang lain. Selain itu alasan memilih objek penelitian ini karena melihat fenomena yang ada dimana biasanya orang beranggapan bahwa seorang yang cacat fisik tidak mampu bersaing dalam hal pencarian kerja dan mampu melanjutkan hidupnya serta mendapat perlakuan yang sama dalam hal kesempatan kerja. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Proses syukur yang dilakukan oleh seorang tunanetra. Penelitian ini merupakan jenis penelitiaan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data diperoleh dengan wawancara dan observasi. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dan diperiksa keabsahannya dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang penyandang tunanetra bisa memaknai hidup ulang dengan cara memaknai konsep hidupnya dengan bersyukur. Dia juga berani mengambil keputusan serta mampu bersaing dalam hal pendidikan, bahkan subyek juga mampu menciptakan prestasi dalam berbagai bidang. Mereka mampu menerima keadaan dirinya dengan lapang dan memandang positif akan hal yang menimpanya tersebut sebagai bentuk rasa kasih sayang Tuhan untuknya. Tidak berkeluh kesah tetapi mampu mengambil sisi positif bahwa dengan Tuhan memberinya cobaan hilangnya penglihatan pada indra penglihatnya itu semata-mata karna Tuhan ingin menjaganya dari hal-hal yang bersifat negatif yang dapat dijangkau dengan indra penglihatannya. Kemudian mampu melanjutkan hidupnya dengan mau berusaha dan belajar untuk bisa melakukan aktifitas seperti orang normal lainnya, seperti melanjutkan pendidikan, mengasah apapun yang termasuk dalam bakat dan minatnya serta menciptakan prestasi yang sama seperti orang-orang awas pada umumnya.

Actions (login required)

View Item