MOH. MUHSINUDIN, 1721143252 (2018) KONSEP PENDIDIKAN KEBANGSAAN MENURUT KH. HASYIM ASY’ARI (STUDI KEPUSTAKAAN DAN TOKOH). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (544kB) |
||
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (373kB) |
||
Text
BAB I.pdf Download (552kB) |
||
|
Text
BAB II.pdf Download (614kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (707kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (947kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (293kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (407kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Konsep Pendidikan Kebangsaan Menurut KH. Hasyim Asy’ari (Studi Kepustakaan dan Tokoh)” ini, disusun oleh Moh. Muhsinudin, yang dibimbing oleh Bapak Abdul Aziz Faradi, M. Hum. Kata kunci: KH. Hasyim Asy’ari, Kebangsaan, dan Pendidikan Peneliti mengambil judul ini, dikarenakan sebuah keperihatinan terhadap keadaan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis kebangsaan. Kerukunan yang sedang goyah, rakyat Indonesia lebih memilih memblei produk luar negeri dari pada produk sendiri, bahkan ada yang ingin merubah dasar Negara dengan Al-Quran dan Hadits. Dengan krisis kebangsaan ini, peneliti ingin mengangkat seorang tokoh Islam yang memiliki perang penting dalam perjuangan kemerdekaan maupaun pemertahanan kemerdekaan, untuk mengabil konsep pendidikan kebangsaan beliau. Yaitu, KH. Hasyim Asy'ari. Seorang ulama' ahli hadits dari Indonesia yang memiliki gelar Hadratussyekh, dan telah ditetapkan oleh Bung Karno sebagai Pahlawan Nasional. Rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui pemikiran kebangsaan KH. Hasyim Asy'ari dalam hal nasionalisme, patriotisme, dan toleransi antar umat beragama. Dengan menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif Diskriptif dan Hermeneutika, serta dengan jenis penelitian kepustakaan yang meneliti literatur-literatur, seperti buku, tesis, jurnal, dll. Setelah meneliti beberapa literatur, peneliti mendapatkan hasil, bahwa KH. Hasyim Asy'ari memiliki corak perjuangan yang agamis, berlandaskan agama. Hal ini dapat dilihat dari fatwa resolusi jihad, di mana jihad adalah hal yang merujuk pada Islam. Kemudian, beliau juga pernah menolak kebijakan seikeirei, menunduk setengah badan ke arah kaisar Jepang, beliau menolak seikeirei karena seperti menyembah kaisar Jepang. Beliau sendiri juga mengatakan bahwa apa yang beliau lakukan selalu merujuk pada Nabi Muhammad SAW. KH. Hasyim Asy'ari juga sangat mengutamakan persatuan, perpecahan bagi beliau hanya membawa keuntungan untuk pihak penjajah dan merugikan pihak sendiri, maka perlulah bangsa Indonesia bersatu. Mendirikan MIAI menjadi tonggak besar perjuangan beliau untuk mempersatukan bangsa Indonesia khususnya umat Islam, di mana MIAI beranggotakan banyak organisasi Islam yang sebelumnya bertikai, perbedaan-perbedaan pendapat antar organisasi Islam tidak lagi menjadi biangkeladi perpecahan, perbedaan-perbedaan pendapat itu mudah ditangani semenjak berdirinya MIAI. Menurut hemat penulis, tanpa ada MIAI mungkin Resolusi Jihad tidak akan ada, karena mungkin bangsa Indonesia masih terpecah belah.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | 1721143252 MOH. MUHSINUDIN |
Date Deposited: | 06 Aug 2018 04:17 |
Last Modified: | 06 Aug 2018 04:17 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/8693 |
Actions (login required)
View Item |