LAILI NUR AZIZAH, 1732143009 (2018) AJARAN DAN STRATEGI MENJAGA EKSISTENSI ISLAM ABOGE DI DESA TEGAL. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (335kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (173kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Download (119kB) |
||
|
Text
BAB IV.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (191kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Ajaran dan Cara Menjaga Eksistensi Islam Aboge di Desa Tegal Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang” ini ditulis oleh Laili Nur Azizah, NIM 1732143009, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, IAIN Tulungagung. Pembimbing Dr. Ngainun Naim, M.H.I dan Dr. Teguh, M.Ag. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena perhitungan kalender dan untuk menentukan hari-hari besar didalam Islam juga hari-hari penting lainnya dengan menggunakan tradisi perhitungan jawa yang sudah ada sejak zaman dahulu sebelum Islam masuk di tanah Jawa ini. Rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah: 1.) Bagaimana sejarah perkembangan Islam Aboge di Desa Tegal Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang 2.) Apasaja ajaran-ajaran Islam Aboge 3.) Bagaimana cara beradaptasi dan menjaga eksistensi Islam Aboge di Desa Tegal Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.) Sejarah Islam Aboge yang ada di Desa Tegal menurut informasi yang diberikan oleh informan bahwasanya berasal dari Ajisoko. Informasi mengenai sejarah masuknya Islam Aboge tersebut hanya melalui cerita dari mulut kemulut sejak dulu dari nenek moyang saja tidak ada naskah yang menjelaskan tentang sejarah masuknya Isam Aboge di Desa tegal tersebut. Selain hanya dari mulut ke mulut, sistem penerus sesepuh juga menjadi pendukung keterputusan sejarah tersebut. Mereka mengatakan hanya meneruskan tradisi yang telah dijalankan orang-orang tua mereka sejak dulu. 2.) Ajaran-ajaran yang terdapat dalam Islam Aboge itu tidak jauh berbeda dengan ajaran islam pada umumnya. Masyarakat Islam Aboge di Desa Tegal juga begitu, masyarakatnya menjadi bagian dari agama Islam pada umumnya. Mereka mengaku sebagai bagian dari organisasi masyarakat NU. Kebanyakan tradisi ritual yang masyarakat Islam Aboge lakukan tak jauh berbeda dengan tradisi atau ajaran yang dilakukan oleh masyarakat NU tersebut. 3.) Terkait cara beradaptasi dan menjaga eksistensi komunitas Aboge peneliti membagi menjadi tiga cara yaitu: Pertama interaksi sosial yang terjalin antara Aboge dan NU sebagai mayoritas dan minoritas di Desa Tegal bahwa mereka dapat hidup rukun dan saling berdampingan serta tidak terdapat perbedaan yang disebabkan oleh suatu keyakinan ataupun status sosial. Mereka dapat hidup dengan harmonis. Mereka juga dapat menyesuaikan dengan keadaan karena kehidupan yang terjadi kerap sekali mengalami sirkulasi. Kedua masyarakat Aboge sendiri sangat terbuka dengan identitas mereka sebagai penganut Islam Aboge. Tidak merasa canggung atau terkesan menutupi dengan orang baru yang ingin berkeyakinan seperti mereka atau hanya sekedar ingin mengetahui mereka lebih dalam. Ketiga antara komunitas Aboge dan NU di Desa Tegal tidak pernah terjadi konflik, sama-sama bersikap saling toleran dan akomodatif terhadap kepercayaan dan tradisi setempat. Ini merupakan hasil dari akulturasi yang menjadikan keduanya begitu harmonis. Kata Kunci: Islam Aboge, Tradisi Kejawen, Budaya, Akulturasi
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | 1732143009 LAILI NUR AZIZAH |
Date Deposited: | 12 Oct 2018 03:23 |
Last Modified: | 12 Oct 2018 03:23 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9599 |
Actions (login required)
View Item |