MOHAMAD KHOIRUL FATA, 2832133022 (2018) KRITIK GAGASAN MUHAMMADIYAH JAWA (Studi Literatur dalam Buku Muhammadiyah Jawa). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (851kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (643kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (169kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (389kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Download (382kB) |
||
Text
BAB III.pdf Download (461kB) |
||
|
Text
BAB IV.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (205kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Kritik Gagasan Muhammadiyah Jawa (Studi Literatur dalam Buku Muhammadiyah Jawa)” ditulis oleh Mohamad Khoirul Fata NIM. 2832133022 Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, IAIN Tulungagung dibimbing oleh Bapak Dr. A. Rizqon Khamami, Lc. M.A. Kata Kunci: Muhammadiyah Jawa, sesat nalar, kegalauan cendekiawan Muhammadiyah Keberangkatan skripsi ini disusun karena munculnya tesis Najib Burhani tentang Muhammadiyah Jawa. Sekilas tesis ini seperti memberi pemahaman yang berbeda tentang Muhammadiyah. Muhammadiyah yang dikenal dengan gerakan pemurniannya atau purifikasi mendapat bantahan dari buku tersebut. Najib membantahnya dengan melihat ulang sikap Muhammadiyah terhadap budaya Jawa di tahun 1912 sampai 1930. Ia memfokuskan kajian di rentang waktu itu dan memberikan bukti bahwa Muhammadiyah sagat apresiatif terhadap kebudayaan Jawa. Sikap-sikap apresiatif atas kebudayaan Jawa itu dilihat dari segi surface culture atau budaya permukaan. Budaya permukaan itu bisa dikatakan sebagai gramar of symbol dimana simbol-simbol kebudayaan menjadi corak khas di dalam diri Muhammadiyah. Corak khas itu dillihat dari pemakaian nama, keikutsertaan organisasi (dalam hal ini Boedi Oetomo), pakaian, bahasa, hal-hal semacam itu dilihat Najib sebagai identitas kejawaan yang melekat di tubuh Muhammadiyah. Sementara sikap menghadirkan Islam asli atau murni dipahami Najib sebagai upaya merasionalisasi dan memodernisasi sistem kepercayaan masyarakat yang diselimuti mitos-mitos tertentu. Najib menafsirkan bahwa KH. Ahmad Dahlan di masanya mencoba melakukan demistifikasi melalui institusi pendidikan yang memadukan pendidikan sekuler dan agama. Pendidikan menjadi sarana dari umat untuk membebaskan diri dari kebodohan, keterbelakangan yang dianggap berasal dari mitos-mitos yang berkembang. Najib juga melihat pergeseranpergeseran sikap apresiatif Muhammadiyah di awal dengan kemunculan dominasi ulama Minangkabau, ahli fiq’h, berdirinya Majlis Tarjih, kemunculan organisasi Nahdlatul Ulama dan kemenangan Wahabi di Arab. Sikap-sikap Muhammadiyah bergeser karena faktor-faktor tersebut. Sebagai konsekuensinya, Muhamadiyah dianggap menjadi organisasi puritan. Kemudian munculah para cendekiawan Muhammadiyah yang menginisiasi label puritan di tubuh organisasi itu dan meresponnya dalam pelbagai forum musyawarah nasional. Mereka ialah Kuntowijoyo, Amin Abdullah, Moeslim Abdurrahman, Munir Abdul Mulkham dsb. mereka mencoba merumuskan dakwah kultural yang bisa diterima oleh masyarakat rumput. Namun dakwah kultural Muhammadiyah belum memiliki suatu pendasaran sejarah memadai. Dalam konteks ini posisi Najib di sini menjembatani bagaimana konsepsi dakwah kultural yang ingin menghadirkan Islam murni dan ramah dengan kebudayaan lokal. Dari situ timbul suatu pertanyaan yang menilik lebih jauh dan dalam gagasan Muhammadiyah Jawa.ii Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana dasar-dasar argumentasi tesis Muhammadiyah Jawa sebagaimana dirumuskan oleh Najib Burhani? (2) Bagaimana kesalahan-kesalahan mendasar dan ‘sesat’ nalar tesis Muhammadiyah Jawa yang diusung oleh Najib Burhani? Skripsi ini bermanfaat bagi keilmuan khususnya diskursus Islam Jawa. Hal ini mengetahui bagaimana Islam Jawa tidak bisa diletakkan pada entitas tertentu secara serampangan karena memiliki suatu corak tersendiri. Sehingga untuk menetapkan suatu entitas tertentu ke dalam Islam Jawa mesti berhati-hati. Penelitian ini juga diharapkan akan membuat melek bagaimana problem-problem mendasar organisasi Islam yang memiliki kredo “kembali ke Al-Qur’an dan AsSunnah” agar memikirkan kembali bagaimana kredo itu mesti dipahami agar tidak jatuh pada konservatisme. Penelitian ini merupakan jenis library research. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku “Muhammadiyah Jawa”. Sedangkan sumber sekundernya ialah buku, dan jurnal yang dinilai relevan. Untuk jenis pendekatan, penulis menggunakan historis-filosofis. Pendekatan ini akan melihat ulang bagaiamana binary opposition dalam teks-teks yang tersusun dalam buku Muhammadiyah Jawa. Hasil penelitian ini ialah (1) Dasar argumentasi Muhammadiyah itu rapuh. Buku tersebut hanya menyuguhkan gambaran Islam utuh tanpa pengaruh apapun. Andaian ini sudah tidak mendapat pebenaran dalam sejarah karena menghendaki Islam yang utuh sama artinya anti-ruang dan anti-waktu. Disinilah terjadi suatu kontradiksi atau yang disebut Najib sebagai ambiguitas yang tidak menggugurkan Muhammadiyah sebagai “Islam Jawa”. (2) Logika yang disuguhkan dalam buku itu menggunakan oposisi biner. Jelas-jelas logika tersebut memiliki konsekuensi terhadap sikap tebang pilih Muhammadiyah. Kesalahan Najib terletak dalam hal ini, karena menganggap sikap tebang pilih ini secara tidak langsung dinilai sebagai identity contested di Jawa. (3) Najib juga tidak menyadari bahwa upayanya bukan jembatan dari upaya membentuk dakwah kultural di Muhammadiyah, melainkan akumulasi kegalauan cendekiawan Muhammadiyah.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama Filosofi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | SRIPSI 2832133021 MOHAMAD KHOIRUL FATA |
Date Deposited: | 16 Oct 2018 03:46 |
Last Modified: | 16 Oct 2018 03:46 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9657 |
Actions (login required)
View Item |