MUHAMMAD LUTFI MIFTAHUL AMRULLOH, 1712143061 (2018) PANDANGAN ULAMA TERHADAP WACANA KEBIJAKAN STANDARISASI KHATIB DI INDONESIA (Studi Kasus Di Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (212kB) |
||
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (285kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (136kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (290kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (192kB) | Preview |
Abstract
BSTRAK Skripsi dengan judul. Pandangan Ulama’ Terhadap Wacana Standarisasi Khotib Di Indonesia (Analisis Terhadap Pernyataan Mentri Agama Studi Kasus Di Kabupaten Tulungagung)." ini ditulis oleh M. Lutfi Miftahul Amrulloh, NIM: 1712143061, Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Institut Agama Islam (IAIN) Tulungagung, dibimbing oleh Dr. H. M. Darin Arif Muallifin, S.H.,M.Hum Kata Kunci: Pandangan Ulama, Standarisasi, Khotib Penelitian skripsi ini dilatar belakangi dengan adanya wacanya standarisasi khotib yang pernyataan bapak mentri agama yaitu Luqman hakim syaifudin tentang akan diterbitkannya sertifikasi bagi khotib sholat jum’at, fenomena tersebut menimbulkan berbagai pernyataan dan pertanyaan baik bagi para ulama’ ataupun para warga Indonesia, baik yang pro ataupun yang kontra dengan adanya wacana tersebut. Untuk itu dianggap sangat perlu untuk diadakan sebuah penelitian tentang pandangan ulama’ terhadap Wacana Standarisasi Khotib Di Indonesia Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana padangan ulama’ terhadap relevan atau tidaknya kebijakan sertifikasi khotib di Indonesia. 2) Bagaimana pandangan ulama’ tentang indikator standarisasi seorang dapat menjadi khotib. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui padangan ulama’ terhadap relevan atau tidaknya kebijakan sertifikasi khotib di Indonesia. 2) Mengetahui pandangan ulama’ indikator standarisasi seorang dapat menjadi khotib apabila memang terealisasikan kebijakan tersebut Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif sosiologis. Untuk metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang pandangan ulama terhadap adanya wacana kebijakan standarisasi khotib di Indonesia.. Sehingga dapat dilakukan pengecekan keabsahan data terhadap temuan dilapangan. Data yang didapat di lapangan akan dianalisis lebih lanjut guna memperoleh hasil yang maksimal. Hasil penelitian menunjukkan 1) Merupakan kebijakan yang bagus, namun jika di terapkan secara mengikat untuk seluruh wilayah masjid di indnesia maka bisa dikatakan belum relevan. Karena wilyah Tulungagung kondisi keagamaannya cukup aman. Jika di bandingkan resikonya yaitu keengganan dari orang – orang yang benar – benar tawadlu’ maka bisa disimpulkan bahwa standarisasi ini bisa dan relevan diterapkan jika hanya dalam wilayah fatwa atau di terapkan hanya di wilayah tertentu misalnya perkotaan besar masing - masing ibu kota. Serta harus ada pengkajian ulang apakah hanya khotibnya yang di standarisasi padahal yang bermasalah adalah isi khutbahnya. 2) Pandangan ulama’ yang menjadi indikator ideal untuk standard khotib dapat disimpulkan sebagai berikut : Laki-laki muslim, baligh, Mengerti dan meyakini syarat dan rukun khutbah, Mampu membaca dan atau menyampaikan khutbah, Berkelakuan baik dan tidak membawa kepentingan golongan, Serta Diangkat oleh masyarakat atau melalui musyawarah takmir. Tidak menyampaikan khutbah berisi ujaran kebencian dan hasutan radikalisme
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 1712143061 MUHAMMAD LUTFI MIFTAHUL AMRULLOH |
Date Deposited: | 05 Dec 2018 06:18 |
Last Modified: | 05 Dec 2018 06:18 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9887 |
Actions (login required)
View Item |