HARI RAYA KUPATAN: PERSPEKTIF FILOSOFIS DAN SOSIO-KULTURAL MASYARAKAT TRENGGALEK

HAMZAH NUR AZIS, 1732143004 (2019) HARI RAYA KUPATAN: PERSPEKTIF FILOSOFIS DAN SOSIO-KULTURAL MASYARAKAT TRENGGALEK. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (189kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (175kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf

Download (8kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (86kB)

Abstract

ABSTRAK Hamzah Nur azis. 1732143004. “Hari Raya Kupatan: Perspektif Filosofis dan Sosio Kultural Masyarakat Trenggalek”. Skripsi. Progam Studi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Tulungagung. Pembimbing: (I). Dr. Dr. Ngainun Na’im S. Ag M. Hi. (II). Dr. Akhmad Rizqon Khamami. Lc,. M. A. Diajukan sebagai Persyaratan Tugas Akhir Studi. Kata kunci: Tradisi Kupatan, Sejarah, Filosofis, Sosio-kultural. Penelitian ini di lakukan di desa Durenan kabupaten Trenggalek. Penelitian ini di lakukan karena di desa Durenan terdapat tradisi yang khas, yaitu Hari Raya Kupatan yang di lakukan setiap tujuh hari setelah hari tasyriq. Hari Raya Kupatan di lakukan tidak hanya dari satu golongan umat Islam saja, misalnya dari golongan Nahdlatul Ulama’ (NU) saja. Tetapi juga di lakukan oleh kalangan Muhammadiyah dan golongan yang lainnya, meskipun dalam ritual atau budaya yang berbeda. Penelitian Hari Raya Kupatan Perspektif Filosofis dan Sosio-Kultural di Masyarakat Trenggalek, terkhusus di desa Durenan dalam pendekatannya tidak lepas dari sejarah atau asal mula tradisi Kupatan (Hari Raya Kupatan), makna atau filosofis dari pada kupat (ketupat), dan implementasi Hari Raya Kupatan terhadap masyarakat. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dengan pendekatan ednografi, yaitu mengumpulkan data berupa latar alamiah atau natural dengan menjadikan manusia sebagai objek penelitian. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan dan mengarahkan penelitian sebagai usaha menemukan teori yang bersifat deskriptif. Sedangkan ednografi adalah pendekatan secara mendalam dan radikal. Jadi peneliti harus menjadi salah satu bagian dari objek yang di telitinya.

Item Type: Skripsi
Subjects: Filosofi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: 1732143004 HAMZAH NUR AZIS
Date Deposited: 06 Mar 2019 07:43
Last Modified: 06 Mar 2019 07:43
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10290

Actions (login required)

View Item View Item