TADABBUR Al-QUR’AN MELALUI TERJEMAH DI PONDOK KERJA ABA MANGUNSARI TULUNGAGUNG (Studi Living Qur’an)

Noviana Frida, 1731143039 (2019) TADABBUR Al-QUR’AN MELALUI TERJEMAH DI PONDOK KERJA ABA MANGUNSARI TULUNGAGUNG (Studi Living Qur’an). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (708kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (206kB)
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (973kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (179kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi yang berjudul “Tadabbur al-Qur‟an Melalui Terjemah di Pondok Kerja ABA Mangunsari (Studi Living Qur’an) ” ini ditulis oleh Noviana Frida, NIM 1731143039, dengan Dosen Pembimbing Ahmad Muhdhor, Lc.M.Pd.I. Kata Kunci: Tadabbur, Al-Qur‟an, Living Qur’an Penelitian ini membahas tentang fenomena tadabbur al-Qur‟an melalui terjemah yang terjadi di Pondok Kerja ABA. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Pondok ini, karena ingin menemukan sesuatu yang unik dari Tadabbur al-Qur‟an melalui terjemah yang dilakukan oleh santri dan pengasuh. Kemudian penulis menggunakan dua rumusan masalah yaitu satu, bagaimana prosesi tadabbur? Dua, bagaimana makna dari tadabbur al-Qur‟an di Pondok Kerja ABA Mangunsari. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data, penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Model analisi data yang digunakan penulis untuk menganalisi data adalah model analisi interaktif (interactive model of analysis) yang meliputi tiga tahapan yaitu, data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclution drawing (penarikan kesimpulan). Penelitian ini juga menggunakan teori sosiologi pengetahuan oleh Karl Manheimm. Manheimm menyatakan bahwa sebuah tindakan dibentuk oleh dua dimensi yakni perilaku dan makna, serta makna atas setiap perilaku terbagi menjadi tiga lapis makna yaitu makna objektif, makna ekspresif dan makna dokumenter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, satu kegiatan tadabbur al Qur‟an merupakan ajaran dari pengasuh yang sangat ditekankan. Tadabbur dilakukan setiap ahad pagi di Aula Pondok Putra. Sedangkan prosesinya terbagi menjadi 3 tahapan yaitu pra tadabbur,inti tadabbur, dan penutup. Pada tahap pra tadabbur yaitu membaca ta‟awudz, al-Fātihah, istighfar, syahādat, dan sholawat. Tahap inti tadabbur yaitu proses membaca suatu ayat al-Qur‟an dan pemahaman maknanya. Kemudian pada tahap penutup yaitu dibacakan kesimpulan, kemudian baca ṣ hodaqallāhul „aẓ īm, do‟a khotmil Qur‟an. Dua, pemaknaan dari Fenomena Tadabbur al-Qur‟an melalui terjemah yang terjadi di Pondok Kerja ABA apabila dibaca dengan menggunakan teori sosiologi Pengetahuan Karl Manheimm, maka akan diperoleh tiga makna yaitu makna objektif, ekspresif, dan dokumenter. Makna objektif meliputi tadabbur al Qur‟an sebagai ajaran pengasuh dan kegiatan pondok yang harus diikuti. Makna ekspresif yakni terdiri dari dua aspek, yaitu aspek lahiriah dan aspek batiniah. Aspek lahiriah adalah ekspresi konkrit sebagai respons adanya tadabbur al Qur‟an tersebut sehingga menujukkan eksistensi tadabbur di pondok ini, dan aspek batiniah yakni ekspresi batin yang dialami pelaku setelah dilakukannya tadabbur al-Qur‟an. Makna dokumenter tampak bahwa tradisi tadabbur telah menjadi kebiasaan yang tanpa mereka sadari telah membudaya sampai sekarang. Jadi, kegiatan tadabbur al-Qur‟an melalui terjemah telah mengandung makna dokumenter menurut teori Karl Manheimm.

Item Type: Skripsi
Subjects: Psikologi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 1731143039 Noviana Frida
Date Deposited: 10 May 2019 03:40
Last Modified: 10 May 2019 03:40
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10782

Actions (login required)

View Item View Item