KONSEP AURAT PEREMPUAN DALAM TAFSIR AL-MISHBA<H

INTAN CHOIRUL MALA, 2831133016 (2019) KONSEP AURAT PEREMPUAN DALAM TAFSIR AL-MISHBA<H. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (504kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (486kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (390kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (522kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (139kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (922kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Konsep Aurat Perempuan dalam Tafsir al-Mishba>h” ini ditulis oleh Intan Choirul Mala, NIM. 2831133016, Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Pembimbing Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag dan Dr. Salamah Noorhidayati, M. Ag Kata kunci: Aurat, Tafsir al-Mishbah Perempuan merupakan makhluk yang ‘unik’ dan selalu saja menjadi sorotan umum, serta tidak terlepas dari kritik sosial. Jika ditarik satu benang merah inti dari semua permasalahan berasal dari aurat wanita. Aurat wanita yang dipahami masyarakat luas secara umum ialah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan yang dipraktikan para wanita muslim di kalangan timur tengah yang kemudian di abadikan dalam hukum Islam. Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis, juga kebudayaan masyarkat waktu itu. Kini 14 abad telah berlalu. Islam pun tersebar menuju segala penjuru arah. Salah satunya Indonesia yang memiliki geografis dan kebudayaan yang jauh berbeda. Oleh karena itulah dalam penelitian ini dipilihlah sosok Muhammad Quraish Shihab guna menafsirkan ‘al-Qur’an’ sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pokok dari skripsi yang tersaji dalam rumusan masalah ini adalah pertama, Bagaimana batasan aurat perempuan menurut para ulama’ secara umum? Kedua, Bagaimana batasan aurat perempuan tersebut menurut pandangan M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishba>h?, ketiga, Bagaimana relevansi batasan aurat perempuan tersebut menurut pandangan M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishba>h? Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) atau telaah pustaka Sumber datanya terdapat sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif – analisis. Dengan menganalisis berbagai sumber baik primer maupun sekunder menghasilkan kesimpulan: 1). Batasan aurat pada dasarnya terjadi ikhtilaf antar para ulama’ dalam setiap generasi. Akan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan. Para ulama’ di zaman klasik memilih bersikap sad adz-dzara>i’ sehingga meskipun ada kemudahan lebih baik mengambil ih}tiyat}. Hal ini sedikit berbeda dengan pandangan ulama’ modern yang mengambil batasan lebih bersifat terbuka. Meskipun apa yang di kemukkan lebih bersifat opsi ketika keadaan tertentu. 2). Dalam Analisis Quraish Shihab batasan aurat dipengaruhi budaya dan kondisi geografis. Quraish Shihab memberikan opsi terkait batasan aurat jika batasan tersebut diserahkan pada individu sesuai keadaan dan kebutuhan. Quraish Shihab lebih cenderung mengambil sikap tawaqquf. Menurutnya, berpakaian tidaklah harus ‘begini’ asal sopan. 3). Dalam budaya dan geografis Indonesia yang jauh berbeda dari Arab, Negara tempat ‘lahirnya’ hukum menutup aurat dalam Islam, tentunya Indonesia memiliki cara berpakaian sendiri. Sehingga, Quraish Shihab menganalisis ayat-ayat terkait batasan aurat sesuai kebutuhan masyarakat, maka relevan bagi masyarakan Indonesia yang memeluk agama Islam ketika ada opsi yang ditawarkan oleh Quraish Shihab.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 2831133016 INTAN CHOIRUL MALA
Date Deposited: 16 May 2019 07:56
Last Modified: 16 May 2019 07:56
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/11356

Actions (login required)

View Item View Item