MUTHMAINATUN NAFI'AH, 17301153042 (2019) KONSEP NASKH DALAM AL-QURAN (Kajian Semantik dan Munasabah dalam QS. al-Baqarah [2]: 106). [ Skripsi ]
Text
cover.pdf Download (615kB) |
||
|
Text
Abstrak.pdf Download (498kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (536kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (842kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (497kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (169kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (387kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Konsep Naskh dalam Alquran (Kajian Semantik dan Muna<sabah dalam QS. al-Baqarah [2]: 106)” ini ditulis oleh Muthmainatun Nafi’ah, NIM. 17301153042. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Pembimbing Ahmad Muhdhor, Lc., M.Pd.I. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa mengetahui ilmu-ilmu Alquran sangatlah penting sebelum seseorang menyelami Alquran. Salah satu cabang ilmu-ilmu Alquran yang sejak awal kemunculannya hingga saat ini selalu menuai perselisihan adalah ilmu na<sikh-mansu<kh. Mengetahui ilmu ini adalah penting sifatnya bagi ahl fiqh, ahl us{u<l, dan juga mufasir untuk menghindari adanya hukum yang tercampur. Kemunculannya, setidaknya, didasarkan pada dua ayat Alquran, yaitu QS. al-Baqarah [2]: 106 dan QS. al-Nahl [16]: 101. Penulis memilih ayat yang pertama karena pada ayat tersebut, penulis menemukan perbedaan pemaknaan oleh mufasir yang berimplikasi terhadap konsep naskh. Fokus dan pertanyaan penelitian yang digunakan adalah: (1) Bagaimana para mufasir menafsirkan kata a<yah dalam QS. al-Baqarah [2]: 106 berdasarkan pendekatan semantik dan muna<sabah? (2) Bagaimana implikasi penafsiran tersebut terhadap konsep naskh? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ragam pemaknaan kata a<yah dalam ayat tersebut dan makna a<yah yang paling sesuai berdasarkan pendekatan muna<sabah sehingga dapat diketahui implikasi makna ayat tersebut terhadap konsep naskh. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori library research (penelitian perpustakaan). Sedangkan metodenya adalah metode penelitian kualitatif. Objek penelitian utama yang digunakan adalah kitab-kitab tafsir yang telah dipilih oleh penulis, yang dianggap representatif. Pendapat-pendapat para mufasir yang dimunculkan, lalu dikelompokkan sesuai dengan ragam pemaknaannya. Selanjutnya, berbagai pendapat tersebut dianalisis dengan pendekatan muna<sabah sampai pada makna a<yah yang paling tepat. Setelah itu, pemaknaan ayat tersebut ditarik pada teori naskh yang telah digagas oleh us{u<liyyi>n. Penafsiran atas ayat tersebut kemudian akan menentukan konsep naskh dalam Alquran. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan semantik dan pendekatan muna<sabah. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat dua macam pemaknaan mufasir terhadap kata a<yah dalam QS. al-Baqarah [2]: 106, yaitu a<yah yang berarti ayat Alquran dan a<yah yang berarti mukjizat. Dengan pendekatan muna<sabah, dapat disimpulkan bahwa makna yang paling sesuai adalah mukjizat dengan pertimbangan konteks. (2) Tidak ada naskh dalam Alquran. Karena setiap ayat Alquran memiliki medan hukum masing-masing. Kata kunci: naskh, semantik, muna<sabah.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | S.Ag 17301153042 Muthmainatun Nafi'ah |
Date Deposited: | 05 Aug 2019 08:37 |
Last Modified: | 09 Apr 2020 02:06 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/12752 |
Actions (login required)
View Item |