IMPLEMENTASI FUNDRAISING DAN TRANSPARANSI DALAM MENINGKATKAN EKSISTENSI LEMBAGA PADA BADAN AMIL ZAKAT DAN YATIM MANDIRI TULUNGAGUNG

Ageng Mei Dianto, 175081640001 (2019) IMPLEMENTASI FUNDRAISING DAN TRANSPARANSI DALAM MENINGKATKAN EKSISTENSI LEMBAGA PADA BADAN AMIL ZAKAT DAN YATIM MANDIRI TULUNGAGUNG. [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (306kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (84kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (252kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (445kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (670kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (230kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (127kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Implementasi Fundraising dan Transparansi dalam Meningkatkan Eksistensi Lembaga Pada Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung” ini ditulis oleh Ageng Mei Dianto, NIM: 175081640001 Program Studi Ekonomi Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung dengan dibimbing oleh Dr. Agus Eko Sujianto, S.E.M.M dan Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci: Fundraising, Transparansi, Eksistensi, Badan Amil Zakat, Yatim Mandiri. Penelitian dalam tesis ini dilatarbelakangi oleh perkembangan jumlah lembaga pengelola zakat dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, tetapi tidak ada tindak lanjut dalam operasionalnya. Karena ternyata banyak di antara lembaga pengelola zakat tersebut yang tidak mampu merencanakan dan membuat strategi yang baik dalam penggalian dana masyarakat, maka bisa dipastikan lembaga pengelola zakat yang mengalami kekurangan dana bisa dipastikan eksistensi lembaga tersebut dalam posisi terancam dan untuk menghidupkan kembali perlu suntikan dana yang besar. Serta masih adanya lembaga pengelola zakat yang belum optimal kinerjanya, serta belum adanya transparansi atau kejelasan dari laporan keuangan mereka. Fokus Penelitian dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimanakah implementasi fundraising di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung dalam meningkatkan eksistensi lembaganya?; (2) Bagaimanakah implementasi transparansi di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung dalam meningkatkan eksistensi lembaganya?; (3) Bagaimanakah kendala dalam menerapkan fundraising dan transparansi di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung?; dan (4) Bagaimanakah solusi menyelesaikan kendala dalam menerapkan fundraising dan transparansi di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung? Tujuan Penelitian dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Mengetahui dan mengkaji tentang implementasi fundraising yang ada di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung dalam meningkatkan eksistensi lembaganya. (2) Mengetahui dan mengkaji tentang implementasi transparansi yang ada di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung dalam meningkatkan eksistensi lembaganya. (3) Mengetahui dan mengkaji tentang kendala dalam menerapkan fundraising dan transparansi yang ada di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung. (4) Mengetahui dan mengkaji tentang solusi menyelesaikan kendala dalam menerapkan fundraising dan transparansi yang ada di Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung. Jika dilihat dari sumber datanya, penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research). Dalam hal ini penulis akan menggunakan rancangan studi multi situs (multi case studies). Sedangkan menurut jenis datanya, pendekatan yang digunakan termasuk penelitian kualitatif yang menghasilkan datadeskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu: observasi partisipatif (participant observation), dokumentasi (documentation), dan wawancara mendalam (indept interview). Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis secara induktif dengan dua tahap, yakni: analisis data kasus tunggal dan analisis data lintas kasus. Dari hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa: (1) Implementasi fundraising pada kedua lembaga pengelola zakat ini yaitu Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung telah melakukan kegiatan fundraising atau penghimpunan serta penyaluran dana zakat yang sudah sesuai dengan Undang Undang No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. Secara umum penghimpunan dana zakat di kedua lembaga pengelola zakat ini intinya bertujuan untuk menghimpun dana, hanya perbedaannya adalah kalau Badan Amil Zakat membentuk UPZ atau Unit Pengelola Zakat di Masjid dan Mushalla serta di Instansi sedangkan pada Yatim Mandiri adalah dengan cara door to door atau berhadapan langsung dengan calon donatur, serta memasang kotak infak pada tempat-tempat yang strategis. (2) Implementasi transparansi pada kedua lembaga pengelola zakat ini yaitu Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung telah melakukan kegiatan transparansi yang sudah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan PSAK 109 yang mengatur tentang laporan keuangan lembaga pengelola zakat. Namun secara umum implementasi transparansi di Kantor Badan Amil Zakat Tulungagung lebih baik dan tertata dikarenakan pada Badan Amil Zakat Tulungagung laporan keuangan mereka sudah teraudit oleh Satuan Audit Internal maupun Akuntan Publik, sedangkan di Yatim Mandiri masih dilakukan oleh tim dari Yatim Mandiri pusat saja. (3) Kedua lembaga pengelola zakat ini yaitu Badan Amil Zakat dan Yatim Mandiri Tulungagung mempunyai kendala yang berbeda yang dihadapi oleh masing-masing lembaga, pada Badan Amil Zakat Tulungagung kendala yang dihadapi adalah jumlah karyawannya masih sedikit, belum mampu mengembangkan produk baru yang inovatif, sebagian karyawan belum memahami mengenai bisnis Syari’ah, serta masih minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Tulungagung, sedangkan kendala yang dihadapi oleh Yatim Mandiri Tulungagung adalah masih banyakorang yang belum mengenal Yatim Mandiri, masih minimnya kesadaran untuk mengeluarkan zakat, Yatim Mandiri belum dijadikan pilihan utama dikarenakan banyaknya lembaga zakat dan sebagian karyawan yang belum sepenuhnya menguasai manajemen keuangan yang diterapkan oleh Yatim Mandiri. (4) Solusi yang diterapkan oleh Badan Amil Zakat Tulungagung adalah menambah jumlah karyawan, serta mencoba mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan mustahik, serta memberikan pelatihan kepada karyawan mngenai bisnis Syari’ah, dan akan terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat menegnai pentingnya berzakat. Sedangkan Yatim Mandiri akan mencoba memberikan solusi yaitu meningkatkan sosialisasi dan tetap menjaga nama baik Yatim Mandiri kepada masyarakat, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak serta instansi, dan akan mengikutkan para karyawan untuk mengikuti pelatihan atau workshop guna menambah pemahaman mereka.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Ekonomi > Ekonomi Syariah
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ekonomi Syariah
Depositing User: 175081640001 Ageng Mei Dianto
Date Deposited: 20 Aug 2019 01:38
Last Modified: 20 Aug 2019 01:38
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/13047

Actions (login required)

View Item View Item