DEVI LIA, 2814133036 (2017) PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI MTS MIFTAHUL HUDA BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017. [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (359kB) |
||
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (93kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Download (326kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (430kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (233kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (785kB) | Preview |
|
Text
BAB V.pdf Download (165kB) |
||
|
Text
BAB VI.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (224kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Proses Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung Tahun Ajaran 2016/2017” ini ditulis oleh Devi Lia, NIM. 2814133036, pembimbing Dr. Muniri, M.Pd. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Menyelesaikan Masalah Berpikir kritis adalah suatu jenis berpikir yang amat penting dalam pendidikan khususnya pelajaran matematika, karena pada dasarnya ciri utama pendidikan utamanya matematika adalah untuk mengembangkan berpikir kritis pada subjek didik, dengan berpikir kritis siswa mampu memahami masalah yang dihadapinya dengan mudah. Sedangkan kebanyakan guru dalam mengevaluasi pembelajaran matematika hanya berdasarkan bentuk konkritnya saja bukan berdasarkan kekritisannya. Padahal evaluasi pembelajaran matematika adalah mengukur keberhasilan belajar siswa, disamping untuk mengetahui sampai jauh pemahaman dan penguasaan bahan atau materi matematika yang telah dipelajari peserta didik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berkemampuan tinggi di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung tahun Ajaran 2016/2017? 2) Bagaimana proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berkemampuan sedang di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung tahun Ajaran 2016/2017? 3) Bagaimana proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berkemampuan rendah di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung tahun Ajaran 2016/2017? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berkemampuan tinggi di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung tahun Ajaran 2016/2017. 2) Untuk mengetahui proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berkemampuan sedang di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung tahun Ajaran 2016/2017. 3) Untuk mengetahui proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berkemampuan rendah di MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung tahun Ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskritif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung sebanyak 21 siswa. Prosedur pengumpulan data terdiri metode tes dan metode wawancara. Proses berpikir kritis siswa kelas VIII-C dalam menyelesaikan soal ada empat tahapan yaitu klarifikasi, assesment, inferensi serta strategi dan taktik, dengan kriteria proses berpikir tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Subjek berkemampuan tinggi dalam menyelesaiakn soal sistem persamaan linear dua variabel melalui tahap klarifikasi dengan mampu menentukan pokok permasalahan dari masalah yang diberikan. Untuk tahap assesment mampu memberikan penjelasan alasan dari jawagan untuk menentukan kaseimpulan yang benar. Untuk tahap inferensi mampu menarik kesimpulan dengan tepat. Dan untuk tahap strategi dan taktik subjek mampu menggunakan dua cara dalam menyelesaikan soal yang diberikan. 2) Subjek berkemampuan sedang dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel melalui tahap klarifikasi dengan mampu menentukan pokok permasalahan dari masalah yang diberikan. Untuk tahap assesment mampu memberikan penjelasan alasan dari jawagan untuk menentukan kaseimpulan yang benar. Untuk tahap inferensi mampu menarik kesimpulan dengan tepat. Dan untuk tahap strategi dan taktik subjek tidak dapat melaluinya karena hanya menggunakan penyelesaian tunggal. 3) Subjek berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel tidak dapat dikatakan berpikir kritis karena subjek tidak melalui ke empat tahap dan pada tahap pertama klarifikasi tidak dapat menemukan dan menentukan pokok permasalahan dari soal yang diberikan.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Matematika Pendidikan > Pendidikan Dasar |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika |
Depositing User: | 2814133036 DEVI LIA |
Date Deposited: | 30 Oct 2019 06:26 |
Last Modified: | 30 Oct 2019 06:30 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/13661 |
Actions (login required)
View Item |