RISILIENSI PADA REMAJA (ANAK BINAAN PUSPAGA TULUNGAGUNG) KORBAN PERCERAIAN ORANG TUA

Ni'matus Sa'adah, 17303153016 (2019) RISILIENSI PADA REMAJA (ANAK BINAAN PUSPAGA TULUNGAGUNG) KORBAN PERCERAIAN ORANG TUA. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (524kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab I.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab II.pdf

Download (994kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab III.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab IV.pdf

Download (571kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab V.pdf

Download (8kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (364kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Ni’matus Sa’adah, NIM 17303153016, “Resiliensi Pada Remaja (Anak Binaan Puspaga Tulungagung) Korban Perceraian Orang Tua”. Skripsi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, IAIN Tulungagung, 2019, Pembimbing: Hj. Uswah Wardana M.Si Kata Kunci : Sabar, dan Resiliensi Penelitian ini dilatar belakangi tingginya perceraian di Tulungagung. khususnya pada anak remaja korban perceraian orang tua. Masa remaja adalah masa yang paling kompleks, dimana masa ini mengalami masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, sehingga hal ini adalah fase-fase individu bergejolak dalam kehidupannya. Dan seringkali para remaja terjerumus kedalam pergaulan bebas dan kenakalan remaja, dengan hal tersebut ketika remaja yang dilatar belakangi perceraian orang tua, bagaimana individu menyikapi perceraian orang tua, sehingga bisa bangkit dari keterpurukan (resiliens) dan dapat mengaatasinya, salah satunya dengan bersabar. Hal ini yang menjadi ketertarikan bagi peneliti. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini meliputi: Bagaimana pemaknaan sabar bagi remaja yang mengalami perceraian orang tua? 2) Bagaimana faktor-faktor pembentuk sabar pada remaja korban perceraian orang tua dalam membentuk resiliensi? 3) Bagaimana peran sabar dalam pembentukan resiliensi?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif fenomenologi. Adapun metode yang digunakan mencangkup wawancara mendalam dan dokumentasi. Model analisi yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metode Stevick-Collaizzi-Keen yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yang pertama menjelaskan makna sabar. Kedua, faktor-faktor pembentuk sabar yang meliputi: dorongan mendekatkan diri kepada tuhan, dorongan dari eksternal, semangat bangkit dari keterpurukan dan pendidikan yang diberikan orang tua. Ketiga, peran sabar meliputi:memenejemen konflik, berfikir positif, dapat mengendalikan emosi, dan menerima keadaan. Dalam penelitian ini individu menyampaikan pengalaman pribadinya untuk beresiliensi dari perceraian orang tua. Temuan dalam penelitian ini bisa menjadi masukan bagi para peneliti selanjutnya.

Item Type: Skripsi
Subjects: Psikologi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Tasawuf Psikoterapi
Depositing User: 17303153016 Ni'matus Sa'adah
Date Deposited: 30 Dec 2019 03:33
Last Modified: 30 Dec 2019 03:33
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/13887

Actions (login required)

View Item View Item