ARRINDA LUTHFIANI AYZZARO', 17205163243 (2020) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKLUSIF DI SD ISLAM AL AZHAAR KEDUNGWARU TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (712kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (348kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Download (774kB) |
||
Text
BAB III.pdf Download (258kB) |
||
|
Text
BAB IV.pdf Download (523kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (292kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (116kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Implementasi Pembelajaran Inklusif di SD Islam Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung” ini ditulis oleh Arrinda Luthfiani Ayzzaro’, NIM 17205163243, dibimbing oleh Bapak Dr. Mochamad Arif Faizin, M.Ag. Kata Kunci: Pembelajaran Inklusif, dan Anak Berkebutuhan Khusus. Penelitian ini dilatar belakangi setiap warga negara yang memiliki kelainan fisik, mental, intelektual dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dalam pasal 5 ayat 2. Bahwasannya setiap anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan tanpa adanya diskriminasi. SD Islam Al Azhaar merupakan lembaga yang telah menerapkan pendidikan inklusif dan menerima anak berkebutuhan khusus, untuk melaksanakn pembelajaran antara anak berkebutuhan khusus dengan peserta didik reguler. Fokus penelitian yang dikaji dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana pengelolaan kelas pembelajaran inklusif di SD Islam Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung? (2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran inklusif di SD Islam Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung? (3) Bagaimana problematika dan solusi pembelajaran inklusif di SD Islam Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan peneliti ini adalah untuk mendiskripsikan implementasi pembelajaran inklusif, terkait dengan pengelolaan kelas, pelaksanaan, dan problematika serta solusi pada pembelajaran inklusif di SD Islam Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan untuk menganalisis data-data berupa kalimat atau kata. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisispan, dan dokumentasi. Data analisis dengan pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan verivikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan kelas pada pembelajaran inklusif, berbeda disetiap model layanan kelas, penentuan model layanan didapat dari hasil identifikasi observasi dan asesmen pada anak berkebutuhan khusus. Kelas inklusif dan pendampingan antara wali kelas dan guru pembimbing khusus membangun komunikasi yang baik untuk menentukan pengelolaan kelas secara efektif dan efisien. Berbeda dengan di kelas terapi, pengelolaan kelas di kelas terapi, pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran melaksanakan pembelajaran langsung secara individual sesuai dengan keadaan anak, serta membangun sosialisasi dan komunikasi antar anak di dalam kelas terapi. (2) Pelaksanaan pembelajaran inklusif diawali kegiatan apel Juz Ama, Yanbu’a, Tahfidz dilanjut kegiatan pembelajaran. Guru pembimbing khusus dalam pelaksanaan pembelajaran untuk menyampaikan materi dengan mengadopsi kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan anak, membuat PPI untuk pedoman pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan dan karakteristik anak. Materi yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus di kelas inklusif anak menerima materi sama dengan peserta didik reguler di kelasnya, begitupun dengan anak berkebutuhan khusus yang ada di kelas pendampingan, namun yang menjadi perbedaan adalah penurunan bobot materi yang dimodifikasi disesuaikan dengan keadaan anak. Sedangkan pada kelas terapi, materi yang diberikan ialah materi calistung. Pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran juga menggunakan media dan metode pembelajaran untuk menunjang pemahaman peserta didik. Penilaian untuk anak berkebutuhan khusus sama dengan peserta didik reguler, dan dalam penilaian tetap diwajibkan memumpuni KKM yang telah ditentukan. Anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti ujian nasional atau ujian akhir sekolah. (3) Problematika dan solusi pembelajaran inklusif yakni: (a) Kurangnya guru pembimbing khusus untuk anak berkebutuhan khusus pendidik mengatasi dengan mendampingi satu, dua, atau tiga anak sesuai dengan kemampuannya. (b) Guru pembimbing khusus yang tidak linier, pihak sekolah mengadakan pelatihan. (c) Orang tua yang tidak faham dengan keadaan anak, pihak sekolah mengadakan kegiatan parenting (d) Anak berkebutuhn khusus yang belum mampu dibidang kognitif, guru pembimbing khusus hanya mengajarkan calistung dan sosialisasi anak. (e) Anak berkebutuhan khusus ketika pelaksanaan pembelajaran mengalami bad mood, sehingga guru pembimbing khusus mengajak anak untuk olahraga kecil, dan memberikan motivasi. (f) Orang tua yang menginginkan anaknya di kelas reguler, namun diketahui selang di pertengahan semester anak tersebut memiliki ciri-ciri berkebutuhan khusus. Sehingga, pendidik melakukan identifikasi asesmen dan observasi. (g) Anak autis tidak menjalankan diet secara teratur berakibat tantrum, pendidik mengatasi hal tersebut dengan kerja sama dengan orang tua anak. (h) Komunikasi guru pembimbing khusus mengenai tugas di rumah, sehingga guru membangun komunikasi dengan orang tua beserta orang-orang terdekat anak.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Dasar |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru MI |
Depositing User: | 17205163243 ARRINDA LUTHFIANI AYZZARO' |
Date Deposited: | 27 Jan 2020 04:21 |
Last Modified: | 27 Jan 2020 04:21 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/14376 |
Actions (login required)
View Item |