PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS V MIN PANDANSARI NGUNUT TULUNGAGUNG

FENNI, YUNIASARI (2015) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS V MIN PANDANSARI NGUNUT TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (474kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (247kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (366kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (95kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER DAN BAGIAN AWAL.pdf

Download (328kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (107kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas V MIN Pandansari Ngunut Tulungagung” ini ditulis oleh Fenni Yuniasari, NIM: 3217113039, dibimbing oleh Dr. H. Nur Kholis, M.Pd. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Salah satu indikator rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Sejarah Kebuayaan Islam dewasa ini adalah kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa proses pembelajaran yang diterapkan guru masih menerapkan paradigma lama. Yaitu sering menerapkan metode atau model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Sehingga tidak menutup kemungkinan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebuayaan Islam khususnya di MIN Pandansari, Ngunut, Tulungagung terkesan rendah. Untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangatlah tepat, karena model ini dapat mendorong kerja sama dan keaktifan siswa dalam menguasai pelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kerja sama siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pokok bahasan “Wafatnya Nabi Muhammad SAW” siswa kelas V-B MIN Pandansari Ngunut Tulungagung?, 2) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pokok bahasan “Wafatnya Nabi Muhammad SAW” siswa kelas V-B MIN Pandansari Ngunut Tulungagung?, dan 3) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pokok bahasan “Wafatnya Nabi Muhammad SAW” siswa kelas V-B MIN Pandansari Ngunut Tulungagung? Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas karena masalah yang dipecahkan berasal dari praktik pembelajaran di kelas. Proses pelaksanaannya sendiri meliputi: (1) Menyusun perencanaan (planning), (2) Melaksanakan tindakan (acting), (3) Pengamatan (observing) dan (4) Refleksi (reflection). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode observasi, metode wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: 1) Pembelajaran koooperatif dapat meningkatkan kerja sama siswa menjadi lebih baik. Indikator kerja sama dapat dilihat dari kerja sama siswa dalam menyampaikan materi pada kelompok dan kerja sama siswa dalam mengerjakan soal kuis 2) Pembelajaran koooperatif dapat meningkatkan keaktifan menjadi lebih baik. Indikator keaktifan tersebut adalah siswa turut serta dalam tugas belajarnya dan siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya dan 3) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran berkelompok. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai pre test, post test siklus 1, sampai post test siklus 2. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai siswa 54,58 (pre test), meningkat menjadi 70 (post test siklus 1), dan meningkat lagi menjadi 83,26 (post test siklus 2). Selain dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa. Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari ketuntasan belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 75. Terbukti pada hasil pre test, dari 24 siswa yang mengikuti tes, ada 5 siswa yang tuntas belajar dan 19 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar 20,83%. Meningkat pada hasil post test siklus 1, dari 23 siswa yang mengikuti tes, ada 15 siswa yang tuntas belajar dan 8 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar 65,21%. Meningkat lagi pada hasil post test siklus 2, dari 23 siswa yang mengikuti tes, ada 30 siswa yang 19 tuntas belajar dan 4 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar 82,61%.

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Dasar
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru MI
Depositing User: fenni yuniasari
Date Deposited: 03 Aug 2015 03:36
Last Modified: 03 Aug 2015 03:36
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1609

Actions (login required)

View Item View Item