FENOMENA TERLANTARNYA LANSIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DI KAB KEDIRI

AFIN TRI SAPUTRA, 12509184002 (2020) FENOMENA TERLANTARNYA LANSIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DI KAB KEDIRI. [ Thesis ]

Preview	Text COVER.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (197kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (230kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (282kB) | Preview
	Text BAB III.pdf Download (231kB)
Preview	Text BAB IV.pdf Download (362kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (559kB) | Preview
Preview	Text BAB VI.pdf Download (76kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (92kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Fenomena Terlantarnya Lansia Perspektif Hukum Islam dan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia di Kab.Kediri” ini ditulis oleh Afin Tri Saputra di bimbing oleh Prof. Dr. H. A. Hasyim Nawawie. M.Si., M.H.I dan Dr. H. Asmawi, M.Ag. Kata kunci: Fenomena, Terlantarnya, Orangtua Lansia, Perspektif Hukum Islam, Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2007. Penelitian dalam Tesis ini dilatar belakangi oleh fenomena terjadinya lansia yang terlantar di jalanan dan yang sengaja di biarkan sendiri tidak ada yang mengurus kadang pula tetangganya yang mengurus Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana fonemena terlantarnya orang tua lanjut usia di Kab. Kediri ? (2) Bagaimana fenomena terlantarnya orangtua lanjut usia di Kab. Kediri dalam perspektif hukum Islam? (3) Bagaimana fenomena terlantarnya orangtua lanjut usia di Kab. Kediri dalam perspektif Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2007? Metode peneltian dalam penulisan ini iyalah menggunakan metode kualitatif yaitu jenis penelitian lapangan. Tehnik pengumpulan data yang di gunakan penulis penelitian ini merupakan pengamatan wawancara dan menelaah dokumen. Dan juga tehnik analisa datanya menggunakan reduksi dan penyajian datanya data display, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Lansia yang menjadi informan peneliti yang berjumlah lima orang tiga belas orang, sembilan orang perempuan dan empat orang laki-laki yang mana keseluruhannya beragama islam,mereka berasal dari desa jarak dan desa plosokidul kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Untuk pendidikan mereka hanya sampai kejenjang Sekolah Dasar (SD) dan bahkan ada yang sama sekali tidak pernah sekolah. Selanjut nya untuk masalah sosial ekonomi keluarga lansia, ada yang berasal dari keluarga , yang dari keluarga yang ekonominya rendah dengan pekerjaan yang hanya sebagai petani dan itupun lahan orang lain. Berbagai faktor atau masalah lansia yang terlantar diantaranya yakni karena permasalahan ekonomi yang minim, selalu berkonflik dan terjadi kesalah pahaman antara anak dan menantunya, karena kasih sayang yang harus terbagi, dan ada juga karena ia tidak ingin menyusahkan keluarga untuk merawatnya. Penulis menemukan faktor penyebab lansia terlantar tidak punyanya anak sehingga ketika sudah lansia keadaan fisik sudah mulai tidak normal lagi tidak mempuyai anak yang merawatnya (2) Dalam peseperktif hukum islam menelantarkan orang tua lansia di jelaskan firman Allah SWT menyerukan agar anak berbakti kepada orangtuanya, hal ini menunjukkan bahwa derajat orangtua lebih besar dibandingkan lainnya Bila dilihat perspektif hukum Islam adalah tidak ada dalil atau dasar hukum yang mewajibkan anak untuk merawat orangtua di rumah atau menitipkan. Akan tetapi dalil Al Quran dan hadis memerintahkan anak untuk berbakti kepada orangtua. Jadi realitas anak menelantarkan orang tua hidup sendiri itu sangat di benci allah. Bisa dia artikan anak dengan estetika atau adab dan tanggung jawab anak yang tidak lepas terhadap perintah Allah dan Rasul-nya (3) Pada keteramgan di atas menurut pasal Pasal 37 ayat 3 poin c Pemberian jaminan sosial dalam bentuk santunan langsung di luar panti bagi Lansia yang hidup dan dipelihara ditengah-tengah keluarga atau masyarakat lainnya yang dalam keadaan jompo sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki keluarga dan terlantar diberikan santunan melalui sistem panti dalam amanat peraturn tersebut jelas pemerintah memiliki tanggung jawab besar terhadap lansia yang memiliki masalah kesejahteraan sosial.

Actions (login required)

View Item