EFEKTIVITAS TRANSMISI INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER SYARIAH MELALUI JALUR PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH PADA SEKTOR KONSUMSI DI INDONESIA TAHUN 2009-2018

AHMAD MUZAKI, 17401163496 (2020) EFEKTIVITAS TRANSMISI INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER SYARIAH MELALUI JALUR PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH PADA SEKTOR KONSUMSI DI INDONESIA TAHUN 2009-2018. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (882kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (132kB)
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (668kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (6MB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text BAB VI.pdf Download (16kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (954kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Efektivitas Transmisi Instrumen Kebijakan Moneter Syariah Melalui Jalur Pembiayaan Perbankan Syariah Pada Sektor Konsumsi di Indonesia Tahun 2009-2018” ini ditulis oleh Ahmad Muzaki, Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, NIM. 17401163496, pembimbing Ahmad Syaichoni, M.Sy. Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan Perbankan Syariah yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian sektor konsumsi, Bank syariah membawa kemajuan pada sektor konsumsi melalui produk pembiayaan. Oleh sebab itu, transmisi kebijakan moneter syariah melaui jalur pembiayaan bank syariah dirasa sangat penting karena pembiayaan bank syariah ditujukan untuk meningkatlan pertumbuhan ekonomi sektor konsumsi dalam skala makro, Salah satu dari indikator yang bisa mengamati pertumbuhan sektor konsumsi yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) berpengaruh terhadap sektor konsumsi, (2) Apakah Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) berpengaruh terhadap sektor konsumsi, (3) Apakah Pembiayaan (FINC) berpengaruh terhadap sektor konsumsi, dan (4) Bagaimana efektivitas instrumen SBIS, PUAS, dan FINC diterapkan secara bersama-sama terhadap sektor konsumsi tahun 2009-2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder, data ini diperoleh peneliti melalui Statistik Perbankan Syariah OJK, laman resmi Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik. Periode waktu yang digunakan dari Januari 2009 – Desember 2018. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan model Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) SBIS dalam uji VECM hanya berpengaruh dalam jangka pendek.. Secara kontribusi SBIS berperan positif terhadap IHK meskipun nilainya kecil. (2) Variabel PUAS dalam uji VECM hanya berpengaruh dalam jangka pendek. Dalam uji Kausalitas Granger, tidak terdapat hubungan kausal antara PUAS dengan variabel SBIS, FINC, dan IHK. Dilihat dari uji FEVD, PUAS berkontribusi positif terhadap IHK mesipun nilainya sangat kecil. (3) Variabel FINC hanya berpengaruh dalam jangka pendek menurut uji VECM. FINC tidak memiliki hubungan kausal terhadap IHK, hal ini terjadi karena pembiayaan bank syariah masih kecil. Dilihat dari kontribusinya, FINC memiliki kontribusi paling besar dibandingkan dengan variabel SBIS dan PUAS. (4) Dilihat dari hasil pengujian, transmisi instrumen kebijakan moneter syariah melalui jalur pembiayaan perbankan syariah pada IHK sangat efektif. Hal ini dapat dilihat melalui laju FINC terhadap shock dalam uji IRF, dimana untuk mencapai IHK variabel hanya membutuhkan waktu sepuluh bulan. Selain itu, pembiayaan syariah memiliki presentasi kontribusi paling besar dibandingkan variabel SBIS dan PUAS. Kata Kunci: SBIS, PUAS, FINC, Indeks Harga Konsumen (CPI), dan Vector Error Correction Model VECM

Actions (login required)

View Item